Nugroho mengatakan, dalam pembuatan gelang, dia hanya berperan sebagai pekerja.
Pemenang tender pembuatan gelang berasal CV Amaras Putra Sejati.
Meskipun begitu, Nugroho bersyukur dengan datangnya musim haji ini, rezekinya deras mengalir.
"Bersyukurlah, seharinya bisa digaji Rp 200.000," ungkapnya.
Gelang penanda identitas ini sangat penting untuk dipakai oleh para jemaah haji.
Contohnya yang terjadi terhadap Mazkur bin Main, jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 1 Embarkasi Jakarta–Pondok Gede (JKG 1).
Mazkur lupa arah pulang ke hotel di Madinah. Namun, dalam kebingungannya di Masjid Nabawi, dia bertemu dengan petugas haji.
Petugas lalu mengidentifikasi Mazkur lewat gelang identitas yang dikenakannya.
Di gelang itu terdapat sejumlah informasi, mulai dari nomor paspor, asal embarkasi, hingga keterangan kloter.
Dari gelang identitas itu, diketahui bahwa Mazkur tergabung dalam kloter JKG 01.
Petugas lalu mengecek lokasi hotel JKG 01 dan diketahui bahwa itu adalah Hotel Grand Plaza Badr Al Maqam yang terletak di Sektor 1.
Petugas selanjutnya mengantar Mazkur bin Main ke hotelnya hingga bertemu petugas lainnya. Mazkur pun bisa kembali ke kelompoknya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.