MEDAN, KOMPAS.com - Meskipun sudah tiba di rumah dan berkumpul dengan keluarganya, Iskandar, satu dari 8 orang warga Kota Binjai dan Langkat yang sempat terjebak di pabrik plastik di Chernihiv, Ukraina,sesekali masih merasa berada di zona perang.
Saat dijumpai Kompas.com di rumahnya pada Rabu (23/3/2022), Iskandar berkata, saat mendengar bunyi dari tempat tidur, dirinya otomatis melompat.
"Jadi kan saya tidur, saya terkejut dan langsung lompat pas dengar bunyi agak keras. Ternyata istri saya bergerak dan membuat tempat tidur bunyi. Karena kan selama ini tidur sendiri dan selama invasi Rusia kan selalu terjaga, tidur nggak nyenyak," katanya.
Iskandar mengaku, setibanya di Tanah Air, dia bersama delapan orang lainnya belum bisa tidur nyenyak.
Suara ledakan bom, tembakan, pesawat tempur masih terngiang setiap saat. Dia juga masih dapat mengingat jelas suara tembakan rudal.
Pasalnya, rudal-rudal yang diduga ditembakkan Rusia melintas tak jauh dari pabrik tempat mereka bersembunyi.
Suara rudal itu, kata Iskandar, sempat membuatnya penasaran karena belum pernah didengarnya.
Namun ketika rudal melintas di dekat pabrik, kaca pecah dan tembok bangunan retak. Getarannya pun terasa hingga bungker, tempat para warga berlindung untuk menyelamatkan diri.
"Pernah waktu itu, saya pas lagi betulin kaca yang pecah dan beberapa orang lainnya di depan pabrik, tiba-tiba terdengar suara keras yang bikin kami penasaran itu. Keras kali, dan di situ lah kami tau begitu ternyata rudal itu kali melintas dan dentumannya keras kali walaupun jauh. Bekas pecahannya sampai di belakang pabrik," katanya.
Dikatakannya, beberapa hari terakhir sebelum dia dievakuasi, tak jauh dari pabriknya dijadikan tempat dapur umum.
Setiap saat tentara Ukraina makan dan minum di tempat tersebut. Pada tanggal 17 Maret lalu, dia diberitahu teman kerjanya yang masih berada di lokasi itu bahwa basement pabrik di bagian belakang sudah dibom.
"Dibom tanggal 16 Maret, saya nggak tahu lagi nasib kawan satunya lagi yang masih di situ. Nggak bisa dihubungi," katanya.
Iskandar bekerja di pabrik itu sejak 2018. Pabrik itu memproduksi 4 ton plastik kresek dengan berbagai motif. Pekerjanya, 9 orang dari Binjai dan Langkat, dan 50 orang warga Ukraina.
Dikatakannya, saat berada di Polandia, sesaat sebelum pulang, dia menghubungi bosnya yang berada di Dubai. Bosnya meminta Iskandar berjanji bisa kembali ke Ukraina setelah keadaan aman.
"Insyaallah bos," katanya.
Diberitakan sebelumnya, rombongan Iskandar tiba di Jakarta pada Senin (21/3/2022) setelah menempuh perjalanan dari Ukraina-Polandia-Qatar.
Pada Selasa (22/3/2022) malam mereka tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. Selanjutnya mereka dijamu di Pemko Binjai selanjutnya pulang ke rumah masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.