Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Malapraktik Anak Tentara, RS Bina Kasih Medan: Sudah Sesuai SOP

Kompas.com - 28/07/2023, 19:42 WIB
Rahmat Utomo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Rumah Sakit Bina Kasih Medan angkat bicara terkait dugaan malapraktik yang dilakukan dokter meraka terhadap anak anggota TNI Kodam 1 Bukit Barisan, Serka Holmes Sitompul. Menurut mereka, pelayanan yang dilakukan sudah sesuai aturan yang berlaku.

"Pelayanan dokter terhadap pasien sudah dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)," ujar Direktur RSU Bina Kasih Medan dokter Wiyogo, melalui keterangannya yang diterima Kompas.com, Jumat (28/7/2023).

Namun Wiyogo belum merinci, bagaimana proses operasi yang dilakukan terhadap anak dari Serka Holmes.

Disinggung soal Serka Holmes yang melaporkan kejadian ini ke Polda Sumut, pihaknya siap memberikan keterangan.

Baca juga: Anaknya Diduga Jadi Korban Malapraktik, Tentara di Medan Polisikan Dokter RS Bina Kasih

"Kami akan sampaikan kepada pihak kepolisian proses pelayanan terhadap pasien dari mulai masuk, operasi hingga rujukan ke RSUP H Adam Malik, apabila dipanggil," ujarnya.

Namun sejauh ini kata Wiyogo, sama sekali belum ada pangilan dari pihak penyidik.

Sebelumnya diberitakan Serka Holmes melaporkan dokter Rumah Sakit Bina Kasih, dr. Herling Pangkerego ke Polda Sumut pada, Sabtu (15/7/2023). Dokter tersebut diduga melakukan malapraktik saat mengoperasi anaknya pada Jumat (19/5/2023).

Holmes mengatakan, sebelum dioperasi, anaknya yang berinisial RSS (6) terjatuh saat bermain dengan kerbau miliknya di Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Kamis (18/5/2023). Sang anak kemudian mengalami patah tulang dibagian tangan

RSS lalu dibawa ke RS Bina Kasih. Perawat membersihkan luka dan membalut perban di areal tangan RSS yang terluka. Kemudian pada Jumat (19/5/2023), RSS menjalani operasi yang dilakukan dokter spesialis ortopedi, dr. Herling Pangkerego.

Setelah 2 jam operasi, Holmes melihat anaknya dipasang pen atau alat penyangga tulang. Holmes kala itu sempat bertanya, apakah anaknya akan cacat setelah dioperasi.

"Dia (dokter Herling) bilang tidak (cacat) dan RSS akan normal seperti semula," ujar Holmes menirukan ucapan dr Herling.

Baca juga: Keluarga Pasien Anak di Malang Duga Ada Malapraktik hingga Sebabkan Kematian, RS Prasetya Husada Membantah

Saat berada di ruang perawatan, RSS sempat menjerit kesakitan di bagian tangan yang dioperasi. Pihaknya sempat meminta perawat untuk membuka perban tangan anaknya, namun tidak diizinkan. Kemudian keesokan harinya dia melihat jari anaknya bengkak, kejadian ini lalu dilaporkan ke dokter jaga. Lalu perban pun akhirnya dibuka.

"Tangan RSS dipencet sehingga mengeluarkan nanah dari bekas sayatan operasi," ungkap Holmes.

Holmes berkata, dr Herling saat itu menyarankan RSS diamputasi, tetapi ditolak. Holmes menduga, telah terjadi malapraktik atau kelalaian dokter saat mengoperasi RSS. Dia lalu melaporkan peristiwa ini ke Polda Sumut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com