KOMPAS.com-Sebanyak dua pusaran angin muncul di atas Danau Toba, Sumatera Utara, pada Minggu (13/8/2023) sore.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena itu merupakan waterspout.
Peristiwa itu disebut identik dengan puting beliung. Namun, waterspout berlangsung di permukaan air yang luas.
"Fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB)," kata Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Nora Sinaga, Senin (14/8/2023).
Baca juga: Lompat dari Kapal, 2 Remaja Tewas di Danau Toba
Secara umum fenomena angin di perairan ini disebut tidak berbahaya karena intensitasnya lemah dan terjadi dalam kurun waktu singkat antara lima sampai 10 menit.
Cakupan luasannya pun relatif sempit, jika dibandingkan dengan angin puting beliung di daratan.
Adanya angin ini mengindikasikan akan turun hujan lebat disertai angin dan petir.
Meski tidak berbahaya, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjauhi pusaran angin apabila sedang terjadi.
Baca juga: Fenomena Waterspout Muncul di Pantai Slopeng Sumenep, Nelayan dan Pengunjung Pantai Panik
Apalagi, saat terjadinya angin atau waterspout sedang hujan deras disertai angin kencang, maka dapat menimbulkan bahaya.
"jika disertai dengan angin kencang dan hujan deras, maka bisa menimbulkan dampak yang signifikan. BMKG mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah terjadinya waterspout untuk menjauhi pusaran angin tersebut," sebut Nora.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Dua Pusaran Angin Kencang Terjadi di Permukaan Danau Toba Bikin Heboh Warga, Begini Penjelasan BMKG.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.