KOMPAS.com - Kasus perundungan yang melibatkan siswa SMPN 6 Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), berujung laporan kepada kepolisian, Rabu (25/10/2023).
Setelah kasus ini diketahui pihak sekolah, mediasi sempat dilakukan dengan mempertemukan kedua pihak, pada Selasa (24/10/2023).
Mediasi tersebut melibatkan Polres Agam, pemerintah nagari, tokoh masyarakat, tokoh adat, pihak sekolah, dan dinas pendidikan.
"Mediasi ini berjalan lancar, hanya saja tidak mendapat kesepakatan karena salah satu ibu korban tidak bisa ikut," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Agam, Isra, dikutip dari TribunPadang.com.
Usai mediasi yang tidak menemui kesepakatan itu, korban pun melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Baca juga: Dinkes Jabar Mulai Waspadai Penyebaran Cacar Monyet dari Jakarta
"Karena sudah masuk ranah hukum, kami tentu mengikuti prosesnya," ujar Isra.
Saat ini, korban yang merupakan siswa kelas VIII SMPN 6 Lubuk Basung tengah menjalani perawatan di RSUD Lubuk Basung.
Sementara itu, beberapa pelaku masih diizinkan mengikuti kegiatan belajar di sekolah hingga kepolisian menentukan proses hukum lebih lanjut.
Sebelumnya, video yang merekam aksi perundungan ini viral di media sosial. Video berdurasi 22 detik itu memperlihatkan beberapa siswa berseragam putih biru memukul dan memaki seorang siswa lainnya.
Dalam video tersebut, korban yang tengah berjalan mendapat tendangan berkali-kali dan pukulan di kepala bagian belakang.
Baca juga: Logistik Pemilu Tiba di Sikka, Penjagaan Diperketat
Korban yang tidak melawan terus diteriaki ancaman oleh salah satu siswa yang juga memprovokasi siswa-siswa lain yang memukul korban.
"Guguah (pukul) terus, mati, bunuh, bunuh, bunuh terus, anjing bunuh, hantam ke dalam sawah, mati anjing, kepalanya tinju," ucap suara di video yang diunggah akun Mata Rakyat Sumbar di Instagram.
Usai kasus ini mencuat, Isra dan sejumlah pihak lainnya segera mengambil tindakan dengan mengupayakan mediasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.