KOMPAS.com-Luthfi Simanjuntak, korban jeratan kabel yang menjuntai di jalanan Kota Medan, Sumatera Utara, kesulitan untuk membiayai biaya pengobatannya.
Dia mengatakan, sejauh ini tidak ada yang bertanggung jawab membiayai penyembuhannya.
"Saya coba mengajukan BPJS, tapi ditolak karena ini kecelakaan. Jadi saya coba klaim ke Jasa Raharja juga, katanya ini masuk kategori laka tunggal," sebut Luthfi saat dihubungi, Rabu (28/2/2024).
"Petugas kepolisian menyarankan, harus menuntut mobil boks dan pemilik kabel. Cuma itu, kendaraan saya harus di tahan jadi barang bukti," sambungnya.
Baca juga: Diburu, Pemilik Kabel yang Tewaskan Pengendara Motor di Bandung
Luthfi Simanjuntak terjerat kabel di simpang empat Universitas Negeri Medan, Jalan Williem Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, pada Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kala itu dia sedang dalam perjalanan menjemput istrinya pulang kerja.
Saat melintas di lokasi kejadian, dia tidak menyadari ada kabel menjuntai di tengah jalan.
"Tidak ada tanda-tanda yang saya tahu saya langsung terkapar di aspal. Saya terkejut nggak tahu terlilit kabel," kata Luthfi kepada Tribun-medan, Rabu (28/2/2024).
Waktu itu dia sempat mengira ditabrak oleh pengendara lain, hingga dirinya terjatuh.
"Saya kira ketabrak, saya syok. Pengendara lain berhenti ada yang teriak 'mati itu, putus lehernya', spontan sekujur tubuh saya kebas, saya pegang leher saya rupanya sudah berdarah," sebutnya.
Baca juga: Kabel yang Jerat Pengendara Motor hingga Tewas di Bandung Putus karena Usang
Saat sudah sadar, dia pun mencoba meminta pertolongan oleh warga yang sedang mengerumuninya.
Namun, tidak ada yang membantunya. Malahan, para warga disebut hanya merekamnya menggunakan kamera handphone.
Luthfi mengatakan setelah beberapa saat tergeletak baru ada dua orang warga mencoba menolongnya.