MEDAN, KOMPAS.com - Polisi mengungkap kematian Bima Perangin-Angin (83), pria lanjut usia yang tewas dibunuh maling di rumahnya di Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Senin (18/3/2024).
Pelakunya bernama Tommy Kurniawan (28). Ia diringkus polisi pada Kamis (21/3/2024) di Kabupaten Simalungun.
Pelaku ternyata tinggal satu kelurahan dengan korban. Saat ditanya wartawan, Tommy mengaku, awalnya hanya berniat mencuri. Namun karena panik dia menikam korban menggunakan sangkur.
Baca juga: Mencuri di Rumah Dinas Kejari, Remaja di Lombok Tengah Dibekuk Polisi
"(Saya) panik karena ketahuan, 8 kali tikaman (saya) lakukan," ujar Tommy saat ditanya wartawan di Polrestabes Medan, Jumat (22/3/2024).
Dia juga mengaku belum sempat mengambil barang berharga milik korban.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun mengatakan, peristiwa pembunuhan terjadi sekitar pukul 21.50 WIB. Awalnya korban yang sendirian di rumah curiga ada maling yang masuk ke rumahnya.
Baca juga: WN Timor Leste Ditangkap karena Mencuri di Kios Milik Warga NTT
Kemudian dia menjumpai temannya, Zulnepi, untuk menemaninya mencari maling tersebut. Saat itu korban berjalan lebih dahulu, baru sekitar 5 menit kemudian Zulnepi menyusul.
Di dalam rumah, korban memergoki pelaku. Lalu pelaku menyerang korban menggunakan sangkur. Setelah korban terjatuh, barulah saksi tiba di lokasi kejadian.
"Saksi (Zulnepi) saat itu sempat melihat pelaku lalu kemudian menyenter wajah pelaku dan juga korban, sambil berteriak 'woi'," ujar Teddy.
Mendengar teriakan tersebut, pelaku berusaha menyerang Zulnepi. Dia lalu melarikan diri ke arah sungai sambil membawa sangkur.
Polisi kemudian menyelidiki kasus ini dan menangkap pelaku di Kabupaten Simalungun, Kamis (21/3/2024).
Ketika ditangkap, pelaku melawan, sehingga polisi menembak betis kiri pelaku. Kini pelaku ditahan di Polrestabes Medan untuk proses hukum lebih lanjut.
"Dia disangkakan Pasal 338 subs 365 (3) KUHPidana tentang sengaja menghilangkan jiwa orang atau pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan matinya orang," tutup Teddy
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.