Salin Artikel

Wali Kota Medan Bobby Nasution Dukung Pengurangan Transaksi Uang Tunai

Pada kunjungan kali ini, BI mengajak Pemerintah Kota Medan mengadopsi elektronifikasi transaksi.

Progam ini merupakan kebijakan BI untuk mempercepat pembayaran melalui digital.

Artinya, pengeluaran dan pemasukan pemerintah daerah tidak lagi ada campur tangan manusia.

"Kami harap program ini dapat diadopsi Pemkot Medan. Contohnya jika warga yang ingin membayar PBB, tidak lagi menggunakan uang tunai, cukup dengan QRIS. Selain aman, transaksi juga lebih efektif," kata Soekowardojo, Selasa.

Pihaknya menargetkan 12 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun pengusaha untuk bertransaksi melalui Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS).

Selain mempermudah transaksi, penggunaan QRIS juga salah satu bentuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19.

"Di Medan sudah sekitar 120.000 merchant yang menggunakan QRIS. Kami minta dukungan Wali Kota Medan agar pelaku UMKM di Medan dapat memanfaatkan teknologi ini. Kami melihat Wali Kota ingin Kesawan menjadi kawasan heritage dan kuliner. Kami dapat menyosialisasikan program QRIS kepada pelaku UMKM," ujar Soekowardojo.

Selanjutnya, dia meminta dukungan Wali Kota Medan melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Bank Indonesia mengendalikan inflasi di Medan.

Sebab Kota Medan menjadi barometer inflasi. Artinya, jika inflasi di Kota Medan berhasil dikendalikan, maka di Sumut juga akan terkendali.

"Covid-19 membuat daya beli masyarakat masih rendah. Kami berharap Pemkot Medan bergerak bersama meningkatkan daya beli masyarakat agar perekonomian berjalan lancar," ucap dia.

Bobby Nasution memastikan bahwa Pemkot Medan siap berkolaborasi dengan Bank Indonesia, khususnya dalam meningkatkan transaski elektronik.

"Kami siap berkolaborasi. Program ini dapat mempercepat pembayaran secara digital. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini, bisa mengurangi transaksi tunai," kata Bobby.

Bobby mengatakan, Pemkot Medan juga mendukung program Bank Indonesia untuk transaksi QRIS bagi pelaku UMKM dan bersedia membantu mengendalikan inflasi di Kota Medan, serta meningkatkan daya beli masyarakat.

"Kami punya lima fokus utama, yakni kesehatan, kebersihan, infrastruktur, kawasan heritage dan penanganan banjir. Fokus ini tentunya membuat belanja meningkat. Kalau fokus ini berhasil, masyarakat akan merasakannya dan membuat daya beli meningkat," ucap Bobby.

https://medan.kompas.com/read/2021/03/10/064403778/wali-kota-medan-bobby-nasution-dukung-pengurangan-transaksi-uang-tunai

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com