Salin Artikel

Detik-detik Pengungsi Afghanistan Bakar Diri di Depan Kantor UNHCR, Sempat Minta Tolong Diperhatikan, tapi...

Saat ini korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Dirga, Medan, karena mengalami luka bakar 70 persen.

Seorang sekuriti, Semiaro Waruwu mengatakan, dia berada di lokasi saat Ahmad bersama beberapa rekannya berdiri tak jauh dari pintu masuk gedung.

Saat itu dia sudah mencium bau bensin dari seseorang yang mengenakan kaus lengan panjang yang belakangan diketahui bernama Ahmad.

Semiaro dan sekuriti lainnya yang menduga bahwa akan ada yang membakar diri segera mengambil alat pemadam.

Namun, Ahmad ternyata sudah terlebih dahulu membakar diri.

"Dia bawa mancis di tangan kanan dan kirinya. Api marak, dia teriak-teriak, kami semprot pakai gas pemadam. Setelah itu kawan-kawannya yang bawa ke rumah sakit," kata Semiaro, di lokasi, Selasa (30/11/2021).

Depresi tinggal di penampungan

Zuma, rekan Ahmad sesama imigran mengatakan, Ahmad membakar diri karena mengalami depresi karena selama lima tahun berada di penampungan.

"Dia berulang kali minta sama IOM dan UNHCR tolong perhatikan, tapi sama sekali tidak didengar. Akhirnya dia tidak sabar lagi dan datang ke sini membakar diri," katanya.

Zuma menjelaskan, sebelum mendekati pintu gedung UNHCR, Ahmad sudah terlebih dahulu menyiram badannya dengan minyak dan membawa dua korek api.

"Kawan saya usahakan yang terbaik untuk tangkap dia, tapi dia enggak sukses. Pas udah dekat, api sudah naik. Apinya sudah dimatikan sama sekuriti yang bawa alat itu," ujar Zuma.

Ahmad mengalami terluka bakar di bagian wajah, tangan, dan punggung.

Zuma meminta tolong kepada pemerintah Indonesia, termasuk IOM untuk mencari solusi terbaik bagi pengungsi asal Afghanistan di semua kota di Indonesia.

Solusi

Dikatakannya, ada tiga solusi terbaik untuk penanganan pengungsi Afghanistan.

Pertama, secara sukarela balik ke negaranya. Kedua, menjadi warga negara Indonesia. Namun, solusi ini memang sangat berat.

"Ketiga, pindahkan kami ke negara ketiga. Kami tidak akan berhenti unjuk rasa untuk minta hak kami," kata Zuma.

Para pengungsi sudah 30 hari berunjuk rasa di depan kantor UNHCR. Mereka memasang tenda, tidur, dan memasak di tempat yang biasanya dijadikan tempat parkir. Sudah 30 hari, kata dia, belum ada tanggapan.

"Sudah 30 hari, belum ada tanggapan, mereka membohongi kami terus, katanya besok ketua kami datang ke Medan, kepala PBB minggu depan mau turun ke Medan dan kalian balik ke rumah dulu. Siapa senang di sini? Tapi mereka sama sekali kasih secara kertas mereka selalu by phone dan sampai sekarang tidak ada yang terlaksana," kata Zuma.

Dikonfirmasi melalui telepon, Kapolsek Medan Baru AKP Teuku Fathir Mustafa membenarkan ada pengungsi asal Afghanistan melakukan bakar diri.

"Saat ini sedang dirawat di RS Siloam. Kita sudah memberitahu pihak IOM dan UNHCR," katanya, Selasa. (Penulis Kontributor Medan, Daniel Pekuwali | Editor Abba Gabrillin)

https://medan.kompas.com/read/2021/12/01/061802578/detik-detik-pengungsi-afghanistan-bakar-diri-di-depan-kantor-unhcr-sempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke