Salin Artikel

Pengemudi Mobil di Medan yang Aniaya Remaja di Depan Minimarket Jadi Tersangka, Polisi Kejar Pelaku

MEDAN, KOMPAS.com - Personel Unit Reskrim Polrestabes Medan memeriksa 4 orang saksi dalam kasus penganiayaan terhadap remaja di depan minimarket di Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kamis (16/12/2021) sore.

Polisi juga sudah menetapkan pelaku sebagai tersangka namun kini masih dalam pengejaran. Saat didatangi ke rumahnya, pelaku tak berada di tempat.

Hal tersebut disampaikan Kasatreskrim Polretabes Medan, Kompol M. Firdaus melalui aplikasi percakapan WhatsApp pada Jumat (24/12/2021) sore.

Menurut Firdaus, laporan dari korban telah ditindaklanjuti dengan penyelidikan.

Pihaknya sudah mengecek ke lokasi dan memeriksa 4 orang saksi yang mengetahui atau melihat kejadian tersebut.

Dari penyelidikan yang dilakukan, polisi sudah mengidentifikasi pelaku bahkan sudah menetapkan pelakunya sebagai tersangka.

Pelaku, kata dia, berinisial H, warga Kecamatan Medan Johor.

"Terhadap pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan tersangka sedang dalam pengejaran. Inisialnya H, warga (Kecamatan) Medan Johor," katanya. 

Ketika ditanya apakah saat ini pelaku sudah melarikan diri, menurut Firdaus, personelnya sudah mendatangi rumah tersangka di Medan Johor namun tidak berhasil menemukan tersangka. Sehingga, kini statusnya masih dalam pengejaran.

"Anggota sudah ke rumah tersangka namun tersangka tidak berada di tempat," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, video penganiayaan remaja berinisial FL (16) di minimarket di Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala, Kecamatan Medan Johor pada Kamis (16/12/2021) itu viral di media sosial.

Terlihat di video itu, sepeda motor korban diparkir di depan pintu masuk minimarket ditabrak oleh mobil Toyota Prado warna hitam hingga terdorong ke depan. 

Ada dua perempuan keluar dari mobil hitam tersebut dan masuk ke dalam minimarket.

Selanjutnya, korban yang berkaos hijau, berpeci dan menenteng belanjaan keluar dari minimarket dan tangan kanannya seperti meminta untuk mobil itu digeser karena menghalanginya mengeluarkan sepeda motornya. 

Tak lama kemudian, turun seorang pria berkaos putih berbicara sebentar dan langsung menampar korban hingga pecinya jatuh. 

Tak cuma itu, pelaku juga menendang dan memukul korban yang tak melakukan perlawanan sama sekali.

Korban terpojok dengan pukulan pelaku yang tak gentar meskipun sudah dilerai oleh petugas minimarket.

Pemukulan itu diduga terus terjadi di dalam minimarket. Keributan itu pun mengundang perhatian warga yang kemudian melerai. 

Ibu korban Ina, ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (23/12/2021) sore mengatakan bahwa anaknya saat itu berbelanja sebelum ke masjid.

Anaknya yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA Al Azhar yang lokasinya hanya sekitar 100 meter dari lokasi itu sebelumnya hanya meminta agar pemilik mobil menggeser mobilnya dan tidak mengucapkan apapun ataupun melawan karena pelaku orang tua. 

Dia mendapat laporan anaknya dianiaya di minimarket itu langsung mendatangi lokasi kejadian dan meminta rekaman CCTV tersebut.

Selanjutnya, dibantu seorang polisi yang tinggal di samping rumahnya dia sempat mendatangi Polsek malam itu juga namun kemudian diarahkan ke Polrestabes Medan karena korban masih anak-anak.

Akhirnya dia membuat laporan di Polrestabes Medan pada hari Jumat (17/12/2021) pagi. 

https://medan.kompas.com/read/2021/12/24/190225678/pengemudi-mobil-di-medan-yang-aniaya-remaja-di-depan-minimarket-jadi-tersangka

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com