Salin Artikel

Polda Sumut Ambil Alih Kasus Pengemudi Mobil Aniaya Remaja di Parkiran Minimarket Medan

MEDAN, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan anak remaja di parkiran minimarket yang sebelumnya ditangani di Satreskrim Polrestabes Medan, kini dilimpahkan penangananya ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut.

Nantinya, penyidik Polda Sumut akan bekerja secara profesional dan seadil-adilnya.

Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada wartawan di Mapolda Sumut, Senin (27/12/2021) sore.

Dijelaskannya, sebagaimana yang sudah diketahui bahwa pada Kamis (16/12/2021) sore terjadi kasus penganiayaan yang kemudian videonya viral di media sosial.

Kasus itu, kata Hadi, direspons dengan sangat cepat oleh Satreskrim Polrestabes Medan dan dalam waktu tak sampai 24 jam terduga pelaku saat itu berhasil diamankan.

"Malam ditangkap, besoknya ditindaklanjuti penyidik. Polda Sumut, Polrestabes Medan dan jajaran sangat responsif terhadap kasus anak, perempuan dan orang-orang termarjinalkan. ini menjadi konsen oleh pimpinan Polri," katanya.

Dijelaskannya, terhadap kasus tersebut sudah dilakukan gelar perkara.

"Kasus itu ditarik ke Polda Sumut dalam hal ini Ditreskrimum yang akan menindaklanjutinya agar lebih objektif dalam proses penanganannya," kata Hadi.

Di tempat yang sama, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, penyidik Polda Sumut akan berkolaborasi dengan penyidik Polrestabes Medan yang menangani kasus ini sebelumnya.

"Percayakan kepada kami. kami akan bekerja secara profesional dan seadil-adilnya. Mengenai kendaraan pelaku, nanti kita akan koordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut bagaimana posisi atau keabsahan kendaraan tersebut," katanya.

Dalam pemaparan tersebut, hadir kedua orangtua korban dan kuasa hukumnya.

Sementara itu, tersangka H (45) yang tidak ditahan juga dihadirkan. Terlihat H mengenakan kemeja lengan pendek warna putih.


Viral di media sosial

Sebagaimana diketahui, kasus penganiayaan yang terjadi di parkiran minimarket, di Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor pada Kamis (16/12/2021)  viral di media sosial.

Terlihat mobil pelaku menabrak sepeda motor korban yang diparkir di depan pintu masuk minimarket.

Korban berinisial FL (16) yang meminta pengemudi mobil pelaku untuk menggeserkan kendaraannya, malah dipukuli hingga terdesak masuk ke dalam minimarket tanpa melawan.

Kejadian itu lalu dilaporkan oleh orangtua korban di Polrestabes Medan pada Jumat (17/12/2021).

Namun, video penganiayaan itu viral di media sosial seminggu kemudian, Jumat (24/12/2021) malam.

Tersangka H (45) kemudian diamankan di sebuah kafe di Medan Johor saat berkumpul dengan teman-temannya.

H lalu dikenakan pasal 80 ayat 1 jo 76 c UU RI No 35/2012 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 3 tahun 6 bulan dan denda Rp 72 juta.

Tersangka H tidak ditahan karena ancaman hukuman di bawah 5 tahun, namun H kini dikenakan wajib lapor seminggu sekali kepada penyidik.

"Penyidik sudah menetapkan H sebagai tersangka dan kasus ini tidak berhenti karena tersangka tidak ditahan. Kasus ini tetap berlanjut," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.

https://medan.kompas.com/read/2021/12/27/220737278/polda-sumut-ambil-alih-kasus-pengemudi-mobil-aniaya-remaja-di-parkiran

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com