Salin Artikel

Berangkat Kerja Pagi Buta Melintasi Jalan Sepi, Ini Kisah Penyapu Jalan yang Dihantam Begal di Medan

MEDAN, KOMPAS.com - Tangan kanannya diinfus dan tangan kirinya memar. Wajahnya kuyu dan terdapat bekas luka goresan. Sejak Minggu (2/1/2022) pagi dia dirawat di RS Pirngadi Medan. Dia adalah RH (53).

Sejak 12 tahun lalu dia menjadi seorang penyapu jalan. Dia adalah satu dari sekian banyak Pasukan Melati yang berangkat kerja sejak pagi buta, melintasi jalan sepi dan penuh resiko untuk membersihkan jalanan di Kota Medan. 

Ditemui di sebuah ruangan di RS Pirngadi Medan, pada Senin (3/1/2022) siang, RH tak bisa banyak bicara. Dia masih terlihat lemah.

Di ruangan itu, ada seorang rekan seprofesinya dan juga mandornya, Abdi Harahap. Dia sempat bercerita sedikit mengenai peristiwa yang menimpanya.

"Tiba-tiba ada yang memukul bahu kanan, terus jatuh gini lah (tersungkur) dan tak sadarkan diri," kata RH. 

Setelah sadar dia baru menyadari sepeda motornya sudah tidak ada. Dia juga tak tahu berapa orang pelakunya. Dia pun bingung saat ditanya apa harapannya dari terjadinya kasus ini.

"Saya pun gini lah. Habis itu tak sadarkan diri. Sepeda motor dibawa lari. (berapa orang pelaku) tak tahu saya. (harapannya) jangan ada kejadian lagi. Kondisi aman," katanya. 

Camat Medan Timur, Noor Alfi Pane yang baru saja menjenguk korban mengatakan, korban dari pukul 05.15 WIB bergerak dari rumahnya di daerah Percut Sei Tuan melintasi kawasan Komplek wartawan, masuk ke Jalan Cemara melalui Jalan Pinus menuju tempat bekerjanya di Jalan Gunung Krakatau, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel.

Saat melintas di Jalan Pinus, korban dipukul bahu kanannya oleh pelaku sehingga jatuh tersungkur dan tak sadarkan diri. 

"Itu jam 06.00 WIB. (Korban) ditolong oleh orang Gojek dan warga, lalu oleh Kepala Lingkungan (Kepling) Kelurahan Pulo Brayan Begkel dibawa ke rumah sakit," katanya.

Untuk diketahui, rute yang dilintasi oleh korban dari rumahnya menuju lokasi bekerja pada pukul 05.00 - 06.00 WIB relatif masih sepi. 

Dia yang mendapat informasi ada korban begal di wilayahnya langsung meluncur ke lokasi kejadian dan ke rumah sakit tersebut.

Korban sempat dibersihkan luka-lukanya namun pihak rumah sakit menyatakan bahwa BPJS Ketenagakerjaan milik korban tak bisa dipergunakan karena korban adalah korban begal. 

"Jadi kita bersama Aspem, Pak Sofian, kami arahkan korban ke RS Pirngadi Medan. Kondisinya sekarang membaik. Lukanya ada jahitan di kaki dan tangannya, memar di kaki, bengkak di mata sudah kempes. Yang hilang sepeda motor korban, honda Beat," katanya. 

Kuasa hukum korban, Irwansyah Nasution mengatakan, korban sudah bekerja sebagai penyapu jalan (Pasukan Melati) sejak 12 tahun yang lalu.

Selama bekerja, korban sudah tiga kali kehilangan sepeda motornya.

Pertama dan kedua sepeda motornya dicuri saat korban bekerja. Dan terakhir, korban kehilangan sepeda motornya saat melintas di Jalan Pinus karena dibegal.

"Kami bermohon kepada Kapolrestabes Medan, khususnya Kapolsek Medan Timur, harapannya kasus ini bisa terungkap karena banyak terjadi kasus begal," katanya.

Sesaat sebelumnya, terlihat Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan keluar dari ruangan tempat RH dirawat dan mengatakan akan kembali ke lokasi kejadian. 

Diberitakan sebelumnya, kasus begal itu viral di media sosial Instagram. Sejumlah akun mengunggah video saat korban dengan kondisi luka-luka di bagian wajah dan kakinya duduk di pinggir jalan.

Dia terlihat linglung saat di sekitarnya warga mulau riuh dengan kejadian tersebut.

Korban sempat menjawab umurnya 53 tahun kepada seseorang yang bertanya kepadanya. Di video itu, terlihat suasana masih gelap. 

Peristiwa itu terjadi di Jalan Pinus, kawasan Komplek DPRD, Kecamatan Medan Timur pada Minggu (2/1/2022) pagi saat akan bekerja. Darah terlihat di bagian wajah, jilbab, baju dan kakinya.

Saat itu, korban masih mengenakan baju seragam bertuliskan Melati, yakni petugas penyapu jalan yang dikenal dengan sebutan Pasukan Melati. Dia membawa tas hitam dan tampak letih. 

Seorang warga bernama Nur (61) yang rumahnya berada di pinggir jalan, hanya beberapa meter dari tempat kejadian perkara (TKP) mengaku pada pagi hari saat mau sholat subuh, dia mendengar ada suara perempuan menjerit di pinggir jalan.

Namun dia tidak sempat membuka pintu rumah dan mencari tahu apa yang terjadi di luar. 

Dia baru mengetahui bahwa telah terjadi aksi begal dengan korban seorang penyapu jalan setelah membuka handphone-nya.

"Awalnya saya kira korban masih muda, tapi ternyata setelah saya lihat sudah berumur. Tapi saya dengar ada jeritan. Tapi memang saya tak membuka pintu dan melihat keluar," ungkapnya kepada wartawan. 

Pantauan di lokasi, sejumlah anggota polisi dari Polsek Medan Timur melakukan penyelidikan. Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Japri Simamora mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan.

"Sudah kita lakukan olah TKP. Sedang kita selidiki," katanya. 

https://medan.kompas.com/read/2022/01/04/053000278/berangkat-kerja-pagi-buta-melintasi-jalan-sepi-ini-kisah-penyapu-jalan-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke