Salin Artikel

Aksara Lampung: Jumlah Huruf Induk dan Letak Anak Huruf

KOMPAS.com - Aksara Lampung biasa disebut Had Lampung. Wujud
tulisannya mempunyai hubungan dengan aksara Pallawa dari
India Selatan.

Jenis tulisan fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf
hidup seperti dalam huruf Arab.

Aksara Lampung ini dilengkapi tanda-tanda fathah pada baris atas
dan tanda-tanda kasrah pada baris bawah.

Tapi tidak menggunakan dammah pada baris depan melainkan menggunakan
tanda di balik. Yang mana, masing-masing tanda mempunyai namanya
sendiri.

Had Lampung dipangruhi dua unsur, yaitu Aksara Pallawa dan Huruf Arab.

Had Lampung mempunyai kekrabatan dengan aksara Rencong, aksara Rejang
Bengkulu , aksara Sunda, dan aksara Lontara.

Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda, dan
gugus konsonan. Dalam Had Lampung juga terdapat simbol, angka, dan tanda
baca.

Had Lampung disebut dengan istilah Kaganga ditulis dan dibaca dari kiri
ke kanan dengan Huruf Induk berjumlah 20 buah.

Aksara Lampung telah merasakan perkembangan atau perubahan.

Sebelumnya, Had Lampung kuno lebih kompleks sehingga perlu ada
penyempurnaan hingga saat ini.

Huruf atau Had Lampung yang diajarkan di sekolah merupakan hasil dari
penyempurnaan itu.

Silsilah dan Huruf Aksara Lampung

Silsislah Had Lampung berawal dari Abjad Fenisia, Abjad Aramaik,
Aksara Brahmi, Aksara Kawi, Aksara Kaganga dan Had Lampung

Had Lampung memiliki huruf landasan berupa KA, GA, NGA, PA, BA, MA,

TA, DA, NA, CA, JA, NYA, YA, A, LA, RA, SA, WA, HA, dan GHA

Anak huruf yang terletak di atas huruf bernama: Bicek, Ulan, Ulan,
Datasan, Rejunjung, dan Tekelubang.

Anak huruf terletak di bawah bernama: Bitan, Bitan, dan Tekelungau.

Anak huruf yang terletak di samping huru berupa: Tekelingai,
Keleniah, dan Nengen.

Perkembangan Aksara Lampung

Hingga saat ini, aksara Lampung masih digunakan masyarakat Lampung
di daerah pedalaman maupun di kampung-kampung.

Akasara Lampung yang digunakan para orang tua adalah aksara baru.

Sebagai respon positif masyarakat dan Pemerintah Lampung, aksara
masyarakat pedalaman dibakukan dan diajarkan anak-anak di sekolah.

Aksara Lampung dipelajari siswa seklah dasar hingga kelas 6 .

Di kalangan anak muda pun tidak mau ketinggalan, Aksara Lampung
ini dibuat software untuk diapliaksikan pada komputer.

Sehingga, Aksara Lampung menjadi sumber kreasi desain pada kaos,
souvenir, kriya, dan lainnya

Sumber:https://p2k.unugha.ac.id/, dan https://eprints.akakom.ac.id/

https://medan.kompas.com/read/2022/01/06/210415978/aksara-lampung-jumlah-huruf-induk-dan-letak-anak-huruf

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com