Salin Artikel

5 Fakta Sibolga, Kota Terkecil di Indonesia Berjuluk Negeri Berbilang Kaum

KOMPAS.com - Sebutan kota terkecil di Indonesia jatuh ke Kota Sibolga di Provinsi Sumatera Utara.

Kota Sibolga berlokasi di pantai barat Pulau Sumatera pada kawasan Teluk Tapian Nauli.

Berikut adalah beberapa fakta menarik dari Kota Sibolga, kota terkecil di Indonesia yang ternyata penuh pesona.

1.Luas wilayah

Pemberian julukan kota terkecil di Indonesia kepada Sibolga berasal dari luas wilayahnya.

Menjadi kota terkecil, Sibolga memiliki luas wilayah total 10,77 km2 yang terdiri dari 8,89 km2 daratan di Pulau Sumatera dan 1,87 km2 daratan berupa kepulauan.

Dengan luasan tersebut, pada tahun 2016 Kepadatan penduduk Kota Sibolga tercatat mencapai 8.058 jiwa/km2.

2. Dibangun di Masa Kolonial Belanda

Melansir laman sibolgakota.go.id, pada abad sembilan belas pemerintah kolonial Belanda memindahkan Bandar di Pulau Poncan Ketek karena tidak berkembang.

Kemudian Belanda memilih untuk mendirikan Bandar Baru yaitu Kota Sibolga yang kemudian berkembang menjadi kota pelabuhan dan perdagangan.

Sejak saat itu hingga saat ini Sibolga masih aktif dalam melakukan kegiatan pelabuhan dan perdagangan meski tidak sebesar daerah-daerah di sekitarnya.

3. Dijuluki Negeri Berbilang Kaum

Posisinya sebagai kota pelabuhan dan perdagangan membuat Sibolga sejak dulu didatangi dan dihuni oleh masyarakat dari berbagai tempat.

Hal ini yang membuat Sibolga mendapat julukan “Negeri Berbilang Kaum” karena masyarakatnya terdiri dari berbagai macam etnis.

Dari banyaknya etnis yang tinggal di Sibolga diantaranya adalah Batak Toba, Pesisir, Mandailing, Minang, Jawa, Nias, Tionghoa, Melayu, India, Simalungun, Karo, Aceh, Angkola, Padang Lawas, dan Bugis.

4.Destinasi Wisata Bahari

Karena lokasinya, Sibolga memiliki banyak destinasi wisata bahari baik di pesisir pulau Sumatera, dan juga pulau-pulau kecilnya.

Keindahan pesisirnya menjadi tempat wisatawan datang untuk menikmati pemandangan dan berfoto.

Sementara di beberapa pulau seperti Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau Sarudik dan Pulau Panjang, wisatawan bisa melakukan aktivitas menarik seperti snorkeling dengan pemandangan biota laut di air laut yang jernih.

5. Keindahan Matahari Tenggelam di Sibolga Sunset Point

Memiliki keindahan pemandangan laut lepas ke arah barat, membuat Sibolga diberkahi dengan pemandangan matahari tenggelam yang indah.

Hal ini membuat banyak orang sengaja datang untuk menikmati semburat langit keunguan di pesisir pantai saat senja datang.

Pemerintah setempat kemudian memfungsikan rooftop Terminal Penumpang Pelabuhan

Sibolga yang disulap menjadi Sibolga Sunset Point untuk masyarakat agar bisa menikmati pemandangan dengan nyaman.

Sumber:
sibolgakota.go.id 

perkotaan.bpiw.pu.go.id

rri.co.id 

indonesia.travel 

https://medan.kompas.com/read/2022/01/10/183957478/5-fakta-sibolga-kota-terkecil-di-indonesia-berjuluk-negeri-berbilang-kaum

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com