Salin Artikel

Hina Murid yang Belum Bayar SPP dan Buku, 2 Guru SMP Negeri di Medan Diberi Peringatan

KOMPAS.com - Dua orang guru di Medan, Sumatera Utara, diberi peringatan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan.

Mereka diduga menghina muridnya dengan kata kasar.

Kedua guru berinisial RS dan M itu merupakan pengajar di salah satu SMP negeri di Medan.

Kejadian ini bermula saat murid tersebut belum membayar uang sekolah dan uang buku.

Oleh dua oknum guru itu, siswi itu dikata-katai miskin dan bodoh.

Ironismya, siswi yang mereka hina itu merupakan anak yatim yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Diberi peringatan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar mengatakan, kedua guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) tersebut sudah dipanggil dan diperiksa oleh dinas.

"Tadi sudah dipanggil," ujarnya, Jumat (14/1/2022).

Atas perbuatannya, kedua guru itu diberi peringatan tertulis. Mereka juga membuat pernyataan tidak akan mengulangi tindakan serupa.

"Tadi kita sudah minta mereka untuk menandatangani surat perjanjian agar tidak mengulangi hal serupa," ucapnya, dikutip dari Tribun-Medan.com.

Laksamana menuturkan, jika mereka kembali melakukan hal serupa, keduanya akan ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dia menerangkan, RS dan M pun telah mengaku menyesali perbuatannya.

"Tadi kita bertemu, kedua oknum guru tersebut sudah kita berikan peringatan dan mereka juga mengaku sudah menyesali perbuatannya," ungkapnya.

Selain itu, terang Laksamana, pihaknya juga telah melakukan pembinaan kepada kedua oknum guru tersebut.

Penghinaan yang dilakukan guru terhadap murid ini terkuak dan diketahui Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Ihwan Ritonga.

Dia menjelaskan, siswi yang dikata-katai oleh guru itu berasal dari keluarga kurang mampu binaannya.

Berdasarkan cerita murid tersebut, kata-kata tidak pantas itu terucap sebanyak dua kali.

"Jadi ini kejadian berulang. Ada satu ketika, saat anak itu berbicara dengan temannya dalam kelas, mereka menegurnya dengan kata-kata itu. Kemarin saya kumpul semua, ada kepala sekolah dan gurunya. Mereka minta maaf," terangnya.

Respons Wali Kota Medan

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyayangkan sikap kedua oknum guru itu.

Guru, kata Bobby, seharusnya memberikan contoh yang baik kepada muridnya, terlebih dari segi sikap, perilaku, dan perkataan.

Menurutnya, perbuatan kedua guru SMP negeri tersebut tidak sesuai dengan tugas dasar guru untuk mendidik siswa dari berbagai aspek selain akademis.

Ia menegaskan, tidak semestinya siswa-siswi dari latar belakang mana pun mendapat perlakuan seperti itu.

“Kita berikan teguran kepada pelakunya dalam hal ini gurunya, makanya saya bilang guru itu harus paham bukan hanya nilai bagus terus anak itu bagus, itu memang salah satu poin, tapi attitude di sekolah itu juga perlu diperhatikan," tandasnya, Kamis (13/1/2022).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Medan, Daniel Pekuwali | Editor: Khairina), Tribun-Medan.com

https://medan.kompas.com/read/2022/01/15/172825178/hina-murid-yang-belum-bayar-spp-dan-buku-2-guru-smp-negeri-di-medan-diberi

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke