Salin Artikel

WN Inggris yang Sempat Dirawat di Medan Positif Omicron

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang pria warga negara (WN) Inggris yang sempat dirawat di Rumah Sakit Royal Prima di Medan, Sumatera Utara dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengonfirmasi kebenaran kabar itu. Dia mengatakan, pihaknya baru menerima hasil pemeriksaan sampel pria Inggris itu dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan tadi siang.

"Secara ril, kita baru ditemukan ada orang luar datang naik pesawat, datang kemari, sakit, diobati, diisolasi dan hasilnya baru keluar, dia varian Omicron," ungkap Edy di aula rumah dinasnya di Medan, Kamis (20/1/2022).

Namun, Edy menjelaskan, pasien WN Inggris tersebut telah sembuh, setelah hasil PCR terbarunya dinyatakan negatif Covid-19. Dan kini telah kembali ke negara asalnya.

"Tapi sudah sembuh. Omicron memang sangat sulit karena deteksinya harus dikirim ke Jakarta," ujarnya.

Pasca-temuan adanya varian Omicron itu,  Edy menyatakan pihaknya mulai terus menggalakan testing dan tracing demi mengantisipasi semakin meluasnya varian tersebut di Sumut.

"Yang perlu saya sampaikan, dikejar tracing dan testing terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan orang tersebut. Tapi saat ini orang luar itu sudah kembali ke negaranya," jelasnya.

Pelaksana Harian Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, Nora menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium WN Inggris tersebut baru mereka terima dari Balitbang Kesehatan Jakarta pada Kamis.

"Iya baru keluar hasilnya siang tadi dari Balitbangkes," ucap Nora.

Disebutkan Nora, begitu WN Inggris tersebut dinyatakan positif Covid-19, pihaknya langsung melakukan tracing dan testing terhadap seluruh kontak erat sang pasien.

Hasilnya sebanyak 14 orang yang menjalani PCR, seluruhnya menunjukkan negatif Covid-19.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah mengungkapkan, WN Inggris telah pulang ke negara asalnya beberapa hari lalu.

"Jadi hasilnya belum keluar dia sudah pulang karena memang sudah negatif Covid-19. Kepastian dia Omicron baru kami dapat hari ini," katanya.

Pria itu dijemput oleh rekan-rekannya menggunakan pesawat kargo yang tumpanginya. Diketahui, WN Inggris itu memang bekerja sebagai kru pesawat kargo.

https://medan.kompas.com/read/2022/01/21/060000778/wn-inggris-yang-sempat-dirawat-di-medan-positif-omicron

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com