NEWS
Salin Artikel

Kapolda Sumut Ungkap Aliran “Uang Panas” dari Istri Bandar Narkoba ke Oknum Polisi di Polrestabes Medan

KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes Medan) sedang menjadi sorotan lantaran adanya oknum polisi yang menerima suap dari istri bandar narkoba.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak angkat bicara mengenai perkara tersebut.

Uang suap Rp 300 juta itu dipakai untuk melepas istri bandar narkoba, Imayanti, yang sempat ditahan usai penggerebakan rumahnya.

Panca mengatakan, adanya suap Rp 300 juta ini terungkap dari pernyataan Bripka Ricardo Siahaan dalam sidangnya.

Ricardo merupakan anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polrestabes Medan yang didakwa menggelapkan uang Rp 650 juta saat menggerebek rumah Imayanti.

Dari penyelidikan yang dilakukan, uang panas Rp 300 juta tersebut mengalir kepada mantan Kasat Narkoba Polrestabes Medan Kompol Oloan Siahaan dan Kepala Unit-nya, AKP Paul Simamora.

"Ketika dia (AKP Paul Simamora) menghadap (Kompol Oloan Siahaan), menjelaskan adanya uang Rp 300 juta, sebagai upaya membebaskan Imayanti, atas perintah Kompol Oloan, membagikan uang Rp 66 juta untuk dibagikan kepada anggota, dan Rp 100 juta untuknya sendiri," ujar Panca dalam konferensi pers, Jumat (21/1/2022), dilansir dari Tribun Medan.

Berdasar pernyataan Bripka Ricardo, sisa uang suap dari Imayanti diduga dipakai untuk membayar kegiatan rilis kepolisian, membeli satu sepeda motor untuk seorang anggota TNI, dan membayar Wasrik (pengawasan dan pemeriksaan umum).

Kompol Oloan dan AKP Paul turut dihadirkan dalam konferensi pers tersebut. Dua oknum polisi itu sempat dicecar pertanyaan oleh Kapolda Sumut.

"Pelepasan Imayanti sebesar Rp 300 juta, betul itu?" tanya Panca kepada Paul.

"Siap, benar, Jenderal," ucap Paul.

Panca lantas menanyakan siapa yang menerima uang tersebut. Paul kemudian mengakui bahwa yang menerima uang panas itu adalah dirinya.

"Siap, dari pengacara kepada saya sendiri," tuturnya.

Beberapa saat kemudian, Panca beralih menanyai Oloan.

Mulanya, Panca bertanya soal penggunaan sisa uang suap itu yang diduga dipakai untuk kegiatan rilis kepolisian, pembelian sepeda motor, dan membayar Wasrik.

"Pertanyaan saya selanjutnya, kenapa bisa Oloan menyampaikan itu kepada Paul bahwa kita sekarang ada untuk membayar sepeda motor, kegiatan release dan Wasrik?” tutur Panca.

Dikatakan Oloan, hal tersebut baru sebatas rencana.

Lalu, Panca menanyakan hal terakhir, yakni apakah Oloan turut menerima uang dari istri bandar narkoba?

Ketika mendengar pertanyaan itu, Oloan tampak tertunduk.

"Jawab yang jelas, Oloan, menerima?” kata Panca.

“Siap,” terang Oloan dengan mata berkaca-kaca.

Suap di tubuh Polrestabes Medan ini turut menyeret nama Kombes Pol Riko Sunarko.

Belakangan, Kapolrestabes Medan itu tidak terbukti menerima uang panas.

Dikatakan Kapolda Sumut, hal tersebut disimpulkan melalui hasil pendalaman oleh tim gabungan dari Divisi Propam Polda Sumut dan Mabes Polri.

Berdasar hasil pemeriksaan, Riko disebut tidak mengetahui adanya penggelapan uang senilai Rp 600 juta oleh anggota Satresnarkoba Polrestabes Medan, Bripka Ricardo Siahaan.

"Kapolrestabes juga tidak tahu adanya penggelapan uang Rp 600 juta yang dilakukan Ricardo Siahaan dan tidak tahu ada penerimaan Rp 300 juta untuk membebaskan Imayanti, istri bandar narkoba agar tidak ditahan," papar Panca dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022), dilansir dari Antara.

Selain itu, tim gabungan membenarkan bahwa Riko memerintahkan Kompol Oloan untuk membeli sepeda motor seharga Rp 13 juta sebagai hadiah kepada anggota Koramil yang berhasil mengungkap peredaran ganja.

Akan tetapi, Riko hanya membayar Rp 7 juta, sedangkan Rp 6 juta sisanya dibayar oleh Oloan.

"Hal ini mestinya tidak boleh terjadi karena sebagai atasan dia tidak boleh membebankan sisa pembayaran tersebut kepada bawahannya. Hal ini sesuai Pasal 7 ayat (2) poin (a) Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri," terang Panca.

Panca kemudian mencopot Riko dari jabatannya.

Riko lantas ditarik ke Mapolda Sumut karena diduga menyalahgunakan wewenang sebagai atasan di bidang pengawasan.

"Jadi, Kapolrestabes kita tarik ke Polda dalam rangka pemeriksaan, bukan karena yang bersangkutan menerima suap atau memerintahkan penggunaan sisa uang Rp 160 juta. Namun, ini terkait pemeriksaan perannya sebagai atasan yang tidak menjalankan peran dengan baik," bebernya.

Sumber: Kompas.com (Editor: Rachmawati, David Oliver Purba), Antara

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Bola Panas Uang Rp 1,5 Miliar di Loteng Rumah Bandar Narkoba Berujung Pencopotan Kapolrestabes Medan

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul KOMPOL OLOAN Siahaan Nyaris Menangis Akui Terima Uang Suap Rp 166 Juta Saat Diinterogasi Kapolda

https://medan.kompas.com/read/2022/01/23/174530278/kapolda-sumut-ungkap-aliran-uang-panas-dari-istri-bandar-narkoba-ke-oknum

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke