Salin Artikel

Tari Serampang Dua Belas Asal Sumatera Utara: Gerakan, Sejarah, dan Busana

KOMPAS.com - Tari Serampang Dua Belas merupakan tari tradisional yang berasal dari Sumatera Utara.

Tari Serampang Dua Belas merupakan tari klasik Melayu yang diciptakan Guru Sauti.

Tarian ini menggambarkan kisah percintaan dua anak manusia yang dimulai dari proses perkenalan hingga jenjang pernikahan.

Dengan pesan moral, jika sudah saling cocok hendaknya tidak ditunda-tunda dan segera dibawa ke pelaminan.

Asal-usul Nama Tari Serampang Dua Belas

Sebelum bernama Tari Serampang Dua Belas, tari bernama Pulau Sari sesuai dengan lagu yang mengiringi tarian, yaitu lagu Pulau Sari. 

Perubahan nama karena nama Pulau Sari tidak cocok untuk tari yang memiliki tempo cepat.

Tari yang diawali dengan kata "pulau" biasanya memiliki tempo rumba.

Sedangkan, nama "Dua Belas" sendiri berarti tarian dengan gerakan tercepat diantaran lagu yang bernama Serampang.

Alasan lainnya terkait perubahan nama tersebut adalah Tari Serampang Dua Belas merujuk pada ragam gerak tari yang berjumlah 12.

Sejarah Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas merupakan tarian klasik yang cukup melegenda dan mempengaruhi tarian tradisional di daerah lain.

Tarian ini sudah populer dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia sejak 1930-an. Tarian dimaksudkan untuk menggeser pengaruh barat dan menumbuhkan sikap nasionalisme dari segi budaya.

Sejak awal diciptakan, Tari Serampang Dua Belas dapat menjadi pemersatu bangsa, sarana hiburan, dan pergaulan sosial.

Bahkan, Presiden Soekarno pernah menjadikan Tari Serampang Dua Belas sebagai tarian nasional dan menjadi bahan ajar wajib di seluruh sekolah di Indonesia.

Di sisi lain, tarian ini pernah kontroversi pada masanya karena mengambil rentak dari musik dan tari Branyo Portugis.

Tari Serampang Dua Belas berakar pada Ronggeng Melayu dengan tiga lagu dan tari pembuka, yaitu Gunung Sayang, Serampang Laut, dan Pulau Sari.

Lagu pada tarian Serampang Dua Belas diolah kembali oleh OK Adram dengan mengambil unsur-unsur seni tari dan musik di kawasan nusantara.

Hasil karya itu kemudian menjadi Tari Serampang Dua Belas yang berkembang di wilayah Kesultanan Deli Serdang Bedagai, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pada saat itu, tarian hanya dibawakan penari laki-laki, karena aturan adat tidak mengizinkan penari perempuan tampil di depan umum.

Lalu, Guru Sauti mengubah Tari Serampang Dua Belas agar dapat diterima seluruh etnis di segala lapisan sosial.

Ternyata, tarian ini diminati seluruh masyarakat luas di masa itu, diperkirakan karena gerakannya tidak terlalu sulit.

Gerakan Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas terdiri dari dua belas gerakan yang diberi nama sesuai jalan cerita tarian tersebut.

Gerak-gerik tarian mengambil gerak dari tari tradisional Melayu, seperti mendayung, goncek, langkah celatuk, titi batang, kerling, dan lentik.

Gerakan Tari Serampang Dua Belas bertumpu pada kekuatan tangan dan kaki yang didominasi gerakan melompat dan berputar.

Busana Penari Serampang Dua Belas

Busana penari Serampang Dua Belas memakai pakaian adat Melayu pesisir pantai timur Sumatera, yaitu baju kurung lengan panjang dan kain yang menutupi pinggang hingga mata kaki.

Pakaian penari pria mengenakan kemeja dan celana panjang, peci/kopiah, dan kain di pinggang sepanjang lutut.

Warna pakaian berwarna cerah, seperti merah, biru muda, atau merah muda.

Musik Pengiring Tari Serampang Dua Belas 

Musik pengiring tarian adalah gabungan akordeon, kecapi, dan rebana. Seiring perjalanan zaman, alat musik modern seperti organ atau piano turut menjadi musik pengiring. Bahkan kadangkala, musik pengiring berupa rekaman sebagai alasan kepraktisan.

Sumber: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id dan journal.isi-padangpanjang.ac.id

https://medan.kompas.com/read/2022/02/26/153009078/tari-serampang-dua-belas-asal-sumatera-utara-gerakan-sejarah-dan-busana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke