Salin Artikel

Minyak Goreng Kemasan Melimpah tapi Harga Mahal, Pedagang Sayur: Tak Mungkin Hanya Jual Sayur Rebus

MEDAN, KOMPAS.com - Setelah dua minggu kosong, minyak goreng kemasan mulai bisa didapatkan di sejumlah pasar tradisional Kota Medan. Namun, harga minyak goreng saat ini dinilai mahal oleh masyarakat.

Tingginya harga minyak goreng pun dianggap menyulitkan masyarakat yang mulai bangkit dari pandemi.

Seorang pedagang di Pasar Sei Sikambing, Eri, mengatakan bahwa distributor minyak goreng sudah mulai datang di pagi hari dan mengantar sejumlah merek.

Dia menjual berbagai merek minyak goreng tersebut mulai dari Rp 21.000 hingga Rp 23.000 per liter.

"Segitu harga yang keluar (harga jual). Di bawah itu (Rp 21.000-Rp 23.000) nggak mungkin, karena masuknya memang tinggi," kata Eri dijumpai di lapaknya Jumat (18/3/2022) siang.

Eri mengaku jumlah minyak goreng yang didapat dari distributor sekitar 75 persen lebih sedikit dari biasanya.

"Kalau jumlah berapa karton yang diturunkan, ada lah. Tapi tidak sebanyak biasanya. Dalam artian, masih cukuplah untuk kebutuhan, misalnya untuk pelanggan kita yang datang membeli. Tapi baiknya harganya jangan tinggi kali," katanya.

Sementara itu, pedagang lain yang berjualan di Pasar Desa Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Rudianto, mengatakan bahwa minyak goreng kemasan sudah mulai disuplai oleh distributor tetapi jumlahnya lebih sedikit dari biasanya. Selain itu, tidak semua permintaan stok dipenuhi oleh distributor.

"Mereka bilangnya agar bisa merata ke beberapa toko. Jadi berapa yang dapat, ya itu kita jual. Daripada nggak ada sama sekali," kata Rudianto.

Untuk minyak goreng curah, Rudi mengaku menjual dengan harga Rp 17.000 per liter. Dia mengatakan bahwa stok minyak goreng curah terbatas, tetapi tidak mengetahui penyebabnya.

"Jadi gini, kita kan ada stok yang kemasan dan curah. Kalau saya lihat, masyarakat sebenarnya tidak fanatik kali dengan yang kemasan, tapi mana yang lebih murah, itu yang diambilnya," katanya.

Sementara itu, Ayu yang merupakan penjual sayur, warga Desa Klambir Lima, Deli Serdang mengaku tingginya harga minyak goreng kemasan sangat memberatkannya.

Setiap hari dia membutuhkan minimal 4 liter minyak goreng kemasan untuk usaha jualan nasi sayuran di rumahnya.

"Setiap hari habis 4 liter untuk masak. Saya kan jualan nasi, sayur, gorengan dan lainnya. Kan nggak mungkin yang dijual rebusan terus," katanya.

Dia pun terpaksa mengurangi menu masakan yang digoreng untuk jualannya. Risikonya, dia kehilangan pelanggan.

"Kalau kami, kayaknya dilema, mau beli minyak curah atau kemasan. Kalo pakai minyak yang curah memang murah, tapi dua kali nggoreng udah hitam, nggak bisa dipakai lagi. Jadinya tetap butuh banyak. Akhirnya ya, belilah yang kemasan, mahal pun jadi lah," katanya.

Pantauan di lapangan, di pasar tersebut terdapat operasi pasar oleh PT Everbright yang menjual minyak goreng kemasan merk M&M ukuran 1 liter. Minyak goreng itu dijual dengan harga Rp 13.500 per liter. Menurut Manajer Area PT Everbright, Edi August mengatakan, per 16 Maret, ketentuan harga eceran terendah (HET) minyak goreng kemasan sudah dicabut.

"Kebetulan kita punya stok, 300 dos. 1 dos isi 12, jadi ada 3.600 piece. Hari ini kita operasi pasar, harganya tidak ada spekulasi di pasaran. Masih pakai harga lama, Rp 13.500," katanya.

Dia membenarkan bahwa sehari sebelumnya ada 400 kotak (dos) minyak goreng kemasan merk M&M yang tersimpan di gudang PT Everbright. Jumlah tersebut menurutnya sekitar 2 persen saja dari yang biasanya didistribusikan.

"100 dos kita kasih ke toko yang sudah jadi langganan kita, dan 300 dos ini untuk operasi pasar. Sebenarnya ada yang mau ambil Rp 15.000 (per liter) tapi kami gak mau. Kita inisiatif untuk operasi pasar," katanya.

Pihaknya sudah memberikan data ke Dinas Perdagangan dan juga Satgas Pangan bahwa setiap bulan, pengambilan dan penjualan dari pihaknya sebanyak 20.000 dos. Nantinya, jika barang kembali masuk, maka akan diterapkan dengan harga baru.

"Kalau barang baru, dengan harga baru, tentunya kita jual dengan harga baru," katanya.

Diketahui, operasi pasar tersebut dibuka sejak pukul 10.00 WIB menggunakan mobil boks. Pembeli harus antri dan dibatasi jumlah pembeliannya. Per orang hanya diperkenankan membeli 2 liter saja. Minyak goreng kemasan sebanyak 300 dos atau 3.600 liter itu habis terjual pada pukul 12.43 WIB.

https://medan.kompas.com/read/2022/03/18/201056278/minyak-goreng-kemasan-melimpah-tapi-harga-mahal-pedagang-sayur-tak-mungkin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke