Salin Artikel

Cerita Istri Korban Kapal Tenggelam di Asahan, Suami Berangkat Tanpa Izin Dirinya

Peristiwa tersebut baru diketahui oleh Basarna Tanjungbalai Asahan pada pukul 06.00. Petugas yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengevakusi korban.

Sementara itu istri salah satu korban tenggelam di Selat Malaka, Tanjung Api, Kabupaten Asahan bercerita jika ia mengetahui suaminya menjadi korban setelah melihat video yang beredar di media sosial.

Ia mengaku awalnya tak tahu jika suaminya ikut dalam rombongan TKI ilegal yang hendak berangkat ke Malaysia.

Menurutnya sebelum kejadian tersebut, ia kerap cekcok dengan sang suami.

"Aku gatau, memang berapa hari ini kami sempat cekcok. Tapi aku gatau kalau dia mau berangkat ke Malaysia dengan jalur seperti ini," kata wanita yang menolak menyebutkan namanya itu.

Ia bercerita suaminya berangkat ke Malaysia akibat cekcok dengan dirinya dan bukan karena faktor ekonomi.

"Kalau ekonomi tidak, mungkin karena cekcok," katanya.

Ia mengaku menyesal dengan perbuatannya tersebut, sebab hingga saat ini (malam) suaminya tak kunjung dijumpainya.

"Niatku mau bawakan dia baju kemari, karena aku tau kalau dia basah kuyub tadi kejebur. Sehingga ku sempatkan beli baju dulu tadi di jalan," katanya.

Meskipun dalam kondisi demam, ia mengatakan kepada tribun-medan.com untuk menunggu kabar dari suaminya. Sebab terdapat dua diantara 61 PMI ilegal yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

"Kondisi demam saat ini, tapi mau gimana harus ketemu dengan suami terlebih dahulu. Karena ingin memastikan itu (korban meninggal) bukan suami saya," katanya.

Pada Sabtu pagi, petugas SAR berhasil mengevakuasi 21 TKI dan satu orang tekong yang sebelumnya sempat dinyatakan hilang.

21 TKI dan seorang tekong tersebut ternyata berhasil selamat karena diselamatkan kapal nelayan yang melintas,

"Sehingga saat ini sudah ada 85 orang korban yang dievakuasi, namun dua diantaranya meninggal dunia," kata Komandan Pos Badan Sar Nasional Tanjungbalai Asahan (Basarnas TBA), Ady Pandawa.

Sementara itu salah satu korban yang mengaku sempat terombang-ambing di laut selama 1 jam untuk menunggu bantuan datang.

"Kira-kira ada satu kami di air, sempat putus asa, apakah selamat atau mati," kata salah satu korban selamat.

Baginya, kedatangan salah sebuah kapal nelayan membuatnya kembali semangat dan memiliki harapan hidup.

"Kalau tidak datang kapal itu, kami sudah tidak tau bagaimana kondisi kami saat ini. Mungkin saja kami sudah tinggal nama," ungkap dia.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul UPDATE Kapal Tenggelam di Asahan, 21 Orang PMI Ilegal dan 1 Tekong Ditemukan Selamat

https://medan.kompas.com/read/2022/03/20/120200478/cerita-istri-korban-kapal-tenggelam-di-asahan-suami-berangkat-tanpa-izin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke