Salin Artikel

Korban Binomo di Medan Beberkan Cara Afiliator Yakinkan Korbannya, Buka Kursus hingga Cetak Buku

Salah satunya seperti yang dilakukan FSP yang disebut-sebut sebagai guru dari Indra Kenz yang kini telah ditahan pihak kepolisian.

JL menyebut sejak Indra Kenz ditahan pihak kepolisian, FSP pun menghilang. Namun keterlibatan SFP dalam aplikasi judi berkedok investasi itu perlahan mulai terkuak.

Menurut JL ia tertarik mengikuti trading di Binomo karena melihat kesuksesan FSP yang kerap terpajang di akun media sosialnya.

"Awalnya tertarik karena ini kan trading, artinya ada transaksi jual beli barang atau jasa jadi menarik aja ikut. Apalagi kita melihat kesuksesan para afiliator Binomo seperti FSP," ujar JL, Jumat (18/3/2022)

Ia pun mulai mengikuti kursus trading yang dibuka oleh FSP. Ada beberapa kelas kursus yang dibuka dan JL mengikuti kelas biasa dengan membayar Rp 1,4 juta untuk dua kali pertemuan.

Jika ingin mengikuti kursus kelas eksekutif yang dibimbing langsung oleh FYP, maka peserta harus membayar uang Rp 7 juta.

Saat kursus, JL diberi pengajaran oleh staf FSP yang bernama Ayu Purba.

Selain kursus, FSP juga mencetak buku yang berjudul Akademik Trading, Loss Menjadi Profit Rp 114 Juta Per Bulan Secara Konsisten.

Buku setebal 146 halaman itu bersampul wajah FSP. Dalam buku itu dia menerangkan technical analysis dan open posisi trading di Binomo.

Dalam sampul buku juga tertulis puncak piramida teknik trading dan membebaskan 250 orang dari perubahan ekonomi, FSP.

JL mengatakan jika buku tersebut dijual seharga Rp 300.000. Namun bagi yang mengikuti kursus sepertinya, buku tersebut dibagi secara gratis.

"Jadi ada buku juga yang ngajarin tools bagaimana trading, namun kalau dilihat lihat dalamnya banyak copy paste dari internet. Tapi biar lebih menyakinkan jadi ada bukunya diberikan," ujarnya.

Sejak pertama kali melakukan trading JL mengatakan tidak pernah untung. Malahan ia merugi hingga Rp 80 juta selama sebulan.

Dia baru sadar, jika Binomo sebenarnya bukan aplikasi trading.

"Baru sadar pas uang sudah habis Rp 80 juta. Baru banyak yang bilang itu sebenarnya judi online. Jujur kalau itu akun judi aku tidak main. Karena awalnya kita tau itu trading ikut pasar perdagangan internasional sesuai IHSG sharing saham, tapi tidak ada transaksi jual beli memang disana," ungkapnya.

Kata JL para afiliator mengaku jika keuntungan yang mereka dapatkan ketika para member Binomo sepertinya bisa menang.

"Pernah nanyak apa untung mereka dalam aplikasi Binomo ini. Trus sama mentor bilang kalau selain kursus mereka untung jika member seperti kami menang. Makanya mereka menang. Tapi justru sebaliknya" katanya.

Karena merasa ditipu JL pun berencana melaporkan FSP ke Polda Sumut pada Senin mendatang.

"Iya saya akan melaporkan Fakar ke Polda Sumut pada Senin mendatang," ujar dia.

Sementara itu Dongan Siagian kuasa hukum para korban Binomo mengatakan saat ini sebanyak 3 orang telah mengadu menjadi korban dari Fakar.

"Kalau untuk korban dari FSP sudah ada tiga orang yang mengadu ke kita. Namun pada Senin baru satu orang dari FSP yang melapor ke Polda," ujarnya.

Selain FSP beberapa afiliator Binomo lainya akan dilaporkan ke Polda Sumut.

"Hari senin ada 2 orang yang akan melapor satu lagi S korban dan L," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul KORBAN Binomo Beberkan Cara Fakar Yakinkan Para Korbannya, Buka Kursus hingga Tulis Buku

https://medan.kompas.com/read/2022/03/20/133700878/korban-binomo-di-medan-beberkan-cara-afiliator-yakinkan-korbannya-buka-kursus

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com