Salin Artikel

Profil Kota Medan

KOMPAS.com - Kota Medan adalah sebuah wilayah yang menjadi ibu kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Kota Medan menjadi kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya, serta mendapat predikat sebagai kota metropolitan.

Sebagai kota yang dijuluki sebagai "Paris van Sumatra" karena gaya arsitekturnya, berikut adalah profil Kota Medan.

Profil Kota Medan

Kota Medan yang dahulu dikenal dengan nama Tanah Deli berada di wilayah dengan kondisi tanah berawa-rawa.

Asal-usul nama Kota Medan berasal dari kata Tamil Maidhan atau Maidhanam yang berarti tanah lapang atau tempat yang luas, yang kemudian diadopsi ke bahasa Melayu.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Medan, perkampungan Tanah Deli dilewati sungai-sungai besar seperti Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera yang bermuara ke Selat Malaka.

Pada awalnya, Kota Medan merupakan sebuah kampung kecil bernama "Medan Putri"yang strategis karena terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura.

Guru Patimpus, merupakan orang yang pertama kali membuka 'desa' yang diberi nama Medan pada tahun 1950.

Kampung "Medan Putri" yang merupakan cikal bakal Kota Medan, kemudian berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting.

Kemudian pada masa penjajahan, orang kerap merangkai nama Medan dengan Deli atau Medan Deli.

Namun setelah masa kemerdekaan, penggunaan istilah Medan Deli mulai terkikis dan berangsur-angsur lenyap.

Dari catatan sejarah tersebut maka hari jadi Kota Medan ditetapkan berdasarkan perkiraan tanggal 1 Juli 1590.

Geografi

Dilansir dari Kota Medan dalam Angka Tahun 2022 yang dikeluarkan BPS, letak Kota Medan secara astronomis berada di antara 3°27’ - 3°47’ Lintang Utara dan 98°35’ - 98°44’ Bujur Timur.

Merujuk lokasinya, Kota Medan masuk ke dalam zona Waktu Indonesia Barat (WIB).
Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 kilometer persegi yang terbagi menjadi dua puluh satu kecamatan.

Adapun secara geografis, batas wilayah Kota Medan dikelilingi oleh Kabupaten Deli Serdang di sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur.

Demografi

Mengutip rilis BPS dalam publikasi Kota Medan dalam Angka Tahun 2022, jumlah penduduk di tahun 2020 mencapai 2.435.252 jiwa.

Adapun kepadatan penduduk Kota Medan pada tahun 2020 adalah 9.186 jiwa per kilometer persegi.

Laju pertumbuhan penduduk di Kota Medan antara tahun 2010 - 2020 adalah 1,45 persen.
Sementara itu, Indeks pembangunan manusia di Kota Medan di tahun 2020 mencapai angka 80,98.

Kebudayaan

Penduduk Kota Medan didominasi Suku Batak meliputi Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.

Walau begitu, Kota Medan memiliki budaya heterogen dengan adanya penduduk dari Suku Minang, Suku Jawa, dan masih banyak lagi.

Beberapa tradisi yabg masih kerap dilakukan masyarakat adalah tradisi membagikan bubur pedas dan Mandi Balimo saat menyambut bulan Ramadan.

Selain itu ada berbagi tradisi khas Batak seperti tradisi Martilaha, Mangokkal Holi, Mangirdak, dan masih banyak lagi.

Pemerintahan

Sebagai sebuah kota otonom, kepala pemerintahan di Kota Medan dijabat oleh seorang wali kota.

Pasca masa kemerdekaan, jabatan Wali Kota Medan diberikan kepada Luat Siregar.

Saat ini jabatan Wali Kota Medan dipegang oleh Bobby Nasution dan wakilnya Aulia Rachman yang memenangkan Pilkada Kota Medan tahun 2020.

Potensi Daerah

Dilansir dari laman Antara, pada 2021 Wali Kota Medan Bobby Nasution memaparkan beberapa potensi investasi kota yang dipimpinnya.

Disebut Bobby, peluang bagi investor meliputi pembangunan "Convention Center", pembangunan "waterfront" Belawan, kampung ekonomi kreatif Belawan, Kawasan industri Belawan dan Seruai, serta kebun binatang Medan.

Ada juga revitalisasi bangunan Warenhuis, Taman Lili Suheri, dan gedung perparkiran.

Selain itu pengembangan teknologi informasi untuk mewujudkan MEdan sebagai "smart city" juga masih membuka peluang bagi para investor.

Lebih lanjut, sebagai salah satu pintu masuk wisatawan mancanegara tentunya Kota Medan memiliki potensi wisata yang besar.

Dilansir dari laman resmi Dinas Pariwisata Kota Medan, beberapa ikon wisata seperti Istana Maimun, Menara Tirtanadi, Kantor Lonsum, hingga wisata religi seperti Graha Maria Annai Velangkani, Gereja Immanuel, Masjid Al-Osmani dan Masjid Raya Medan masih bisa terus dipromosikan dan dikembangkan.

Sumber:
pemkomedan.go.id, medankota.bps.go.id, kids.grid.id
tribunnewswiki.com, sumut.antaranews.com, 
medantourism.pemkomedan.go.id 

https://medan.kompas.com/read/2022/04/06/194934078/profil-kota-medan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke