Salin Artikel

Rampok Lukai dan Sekap Pegawai Minimarket di Deli Serdang

HS diduga membobol masuk ke dalam minimarket itu dan bermalam di sana.

"Diduga mau merampok," kata Kepala Kepolisian Sektor Medan Labuhan Kompol Mustafa Nasution di lokasi kejadian, Sabtu.

Dugaan itu mencuat karena HS yang merupakan warga Kisaran, Sumatera Utara, membawa pisau.

Saat ini, HS berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diobati lukanya. Pasalnya, dia sempat jadi sasaran kemarahan warga sekitar minimarket yang disatroninya.

HS juga sempat berkelahi dengan seorang juru parkir yang hendak menolong pegawai minimarket korban penikaman.

Sebagai informasi, dua pegawai Alfamart ditikam seorang laki-laki yang membobol masuk dan bermalam di minimarket itu.

Kedua pegawai itu juga sempat disekap saat si penikam mengambil uang di brangkas.

Seorang pekerja berinisial YN mengatakan, tiba di minimarket tempatnya bekerja sekitar 6.30 WIB bersama dua rekannya, perempuan dan laki-laki.

Kala itu, teman laki-laki YN naik ke lantai dua.

"Habis itu kami dengar teriak-teriak. Kukira manggil kawan saya, saya diam ajalah, nyapu sama beresin toko. Disusul kawan, dia teriak dan nangis. Saya takut," kata YN.


YN kemudian lari ke halaman toko untuk meminta tolong kepada juru parkir bernama Sair yang saat itu berada di seberang jalan.

Sair bergegas naik ke lantai 2 dengan membawa sapu. Namun saat berada di lantai dua, pelaku juga mengancam Sair.

YN mengaku melihat Sair sudah berdarah. Pelaku lari keluar, hendak melarikan diri ke gang tidak jauh dari lokasi.

Namun, warga meringkus pelaku dan membawanya kembali ke Alfamart agar tidak kabur dan menghindari amuk massa.

YN mengaku tidak tahu pasti  kondisi temannya karena segera dibawa ke rumah sakit.

M. Fuji, suami YN mengatakan istrinya sudah bekerja di tempat itu sejak dua tahun lalu. Fuji terlihat terus menenangkan istrinya yang menangis dan syok.

"Katanya, pelaku itu sudah di atas dari jam 8 malam," kata Fuji.

Fuji berkata, pelaku beraksi dengan membawa pisau yang digunkan untuk melukai korban. 

Seorang warga bernama Yanti mengatakan, saat kejadian dia hendak berbelanja bersama dua anaknya. Dia sempat melihat keramaian di depan Alfamart, kemudian ada seorang pria yang lari menuju gang dan dikejar massa.

"Itu yang saya lihat tadi. Pelaku itu sempat menikam dua pekerja di lantai dua itu," katanya.

Pantauan di lapangan, pelaku seorang pria berbadan tinggi. Setelah ditangkap warga, pelaku dibawa ke dalam Alfamart bersama warga lainnya.

Pelaku tampak mengeluarkan darah di bagian tangannya. Warga di luar terus menyoraki pelaku.

Polisi dari Polsek Medan Labuhan tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB.

Sekitar 15 menit kemudian, pelaku dibawa keluar menuju mobil hitam milik polisi. Pelaku sempat mendapat pukulan dari warga yang sudah menunggunya di luar.

https://medan.kompas.com/read/2022/04/16/122923878/rampok-lukai-dan-sekap-pegawai-minimarket-di-deli-serdang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com