Salin Artikel

Profil AKP Firman, Kasat Narkoba Polres Binjai yang Dicopot karena Anak Buahnya Jebak Warga dengan Sabu

KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Res Narkoba) Polres Binjai AKP Firman Imanuel Perangin-angin dicopot dari jabatannya karena ulah dua anak buahnya.

Anak buah Firman diduga menjebak seorang pemuda menggunakan sabu pada 19 Maret 2022. Aksi tersebut terekam CCTV dan menjadi videonya viral di media sosial.

Firman akhirnya dicopot dari jabatannya lantaran dinilai tak becus memimpin anak buah.

Pencopotan Firman ini berdasarkan surat telegram rahasia (STR) Kapolda Sumur nomor ST 318/V/KEP/2022 tertanggal 15 April.

Profil AKP Firman Imanuel Peranginangin

AKP Firman Imanuel Perangin-angin adalah perwira asli Binjai, Sumatera Utara.

Sebelum menjadi Kasat Res Narkoba, ia pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Binjai menggantikan AKP Hendro Sutarno.

Dikutip dari Tribun-Medan.com, Firman dilantik Kapolres Binjai kala itu, AKBP Donald Simanjuntak, pada 30 Agustus 2018.

Hanya 55 hari di lingkungan Polres Binjai, Firman kemudian dimutasi menjadi Panit 2 Unit Subdit I Reserse Narkoba Polda Sumut.

Jabatannya sebagai Kasat Reskrim Polres Binjai digantikan AKP Wirhan Arif.

Karier Cemerlang

Karier Firman terbilang cukup cemerlang di Binjai selama 55 hari menjabat sebagai Kasat Reskrim.

Mantan Kapolsek Padangtualang ini sukses mengungkap dua kasus yang menarik perhatian, di mana wilayah kejadiannya adalah di Binjai.

Ia berhasil mengungkap kasus pengancaman menggunakan bom molotov yang dilakukan oknum OKP ke rumah Basirun Syahputra di ‎Jalan Gunung Kinabalu, Lingkungan I, Kelurahan Tanahmerah, Binjai Selatan, Minggu (14/10/2018).

Ia juga secara cekatan mengungkap pelaku dari temuan mayat korban pembunuhan bernama Indri Lestari (40), warga Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara, di Perumahan Royal Wahidin Blok E, Jalan Danau Batur, Kelurahan Sumbermulyo Rejo, Binjai Timur, Minggu (21/10/2018).

Hanya dalam tempo 10 jam, Firman dan anggotanya berhasil mengakhiri pelarian otak pembunuhan Indri, Sofyan Wahid (39), yang dibekuk di kediamannya, di Desa Pematangcermai, Tanjungberingin, Sergai.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial sebuah video rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan dua anggota polisi berpakaian preman menangkap seorang pemuda.

Dari video yang beredar di media sosial, peristiwa dalam video tersebut terjadi di sebuah warung internet di Binjai, Sumatera Utara.

Dalam video itu, awalnya terlihat seorang pria berkaus biru berinisial ET masuk ke dalam sebuah warnet dan mengajak seorang pria berkaus hitam berinisial RN berbincang di area parkiran warnet.

ET kemudian memberikan bungkusan yang kemudian diambil oleh RN. ET lalu terlihat berjalan mendekati jalan raya kemudian kembali menemui RN.

Tak berselang lama, dua polisi berpakaian preman menggunakan sepeda motor datang dan langsung menangkap RN.

Sementara itu, ET terlihat dengan tenang menghidupkan sepeda motor yang persis berada di samping dua anggota polisi, lalu pergi meninggalkan keduanya. Terlihat tidak ada reaksi apa pun dari kedua polisi tersebut.

Mereka terlihat fokus menyergap RN. Netizen yang melihat video tersebut merasa ada yang janggal. Ini karena polisi tidak mencoba menangkap ET yang terlihat memberikan bungkusan narkoba ke RN.

Kepala Polisi Resor Binjai AKBP Ferio Sano membantah soal adanya pandangan masyarakat yang menyebut anggotanya sengaja menjebak RN.

Ferio mengatakan, alasan polisi membiarkan ET lolos karena dua anggota Satuan Resnarkoba Polres Binjai hanya fokus pada RN. Setelah menangkap RN, petugas kemudian menangkap ET.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil AKP Firman Imanuel, Kasat Res Narkoba Binjai yang Dicopot Akibat Ulah Anak Buahnya

https://medan.kompas.com/read/2022/04/21/080142478/profil-akp-firman-kasat-narkoba-polres-binjai-yang-dicopot-karena-anak-buahnya

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com