Salin Artikel

Bobby Nasution Bertemu Keluarga Korban Geng Motor, Bantu Biaya Sekolah dan Modal Usaha

MEDAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama istrinya Kahiyang Ayu mengunjungi keluarga almarhum Retno Suwito, warga Kelurahan Seimati, Kecamatan Medanlabuhan, Kota Medan, yang meninggal dunia akibat tikaman geng motor. 

Apa yang dialami sangat tragis, Retno usai dianiaya kawanan geng motor di depan Istikharah, istri korban dan kedua anak korban, Rally dan Kahiyang.

Ketiganya juga mengalami luka memar akibat tendangan dan jatuh dari sepeda motor yang saat itu dikendarai korban.

"Atas nama pribadi dan keluarga, saya turut berduka cita. Semoga almarhum husnul khatimah, diterima amal baiknya selama ini. Syukurnya para pelaku sudah ditangkap," kata Bobby," Rabu (27/4/2022).

Bobby dan Kahiyang bergantian memberi semangat agar Istikharah tegar dan kuat menghadapi masa depan.

Keduanya sempat bermain dengan anak korban, Rally cepat akrab, mau digendong dan duduk di pangkuan Kahiyang.

Bersama Bobby, sambil memegang snack di tangan kanannya, dia bermain mobil-mobilan.

Akhir kata, Bobby bilang, akan membantu biaya sekolah kedua anak almarhum, membantu menguruskan KK dan KTP serta menjamin Istikharah dan anaknya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Medan maupun bantuan dari pemerintah pusat. Juga akan memberi bantuan usaha, izin usaha dan pelatihan.

"Anak-anak, Insya Allah akan tetap sekolah, ya... Saya bantu biayanya. Ibu juga saya beri modal usaha, mau kan? Nanti dilatih juga, diberi izin usaha. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk keluarga, ya," ucap Bobby.

Istikharah terharu, mulutnya tak henti mengucapkan terima kasih. 

"Perhatian Bapak dan Ibu sangat saya hargai. Terima kasih modal usaha dan bantuan pendidikan anak saya, Pak," kata Tika, begitu dia biasa dipanggil.

Tindak tegas dan patroli 

Pemerintah Kota Medan bersama TNI dan Polri sudah melakukan patroli rutin untuk mencegah, meminimalisir dan menekan angka kriminalitas supaya menghadirkan rasa nyaman dan aman di masyarakat.

"Belakangan ini, angka kejahatan meningkat. Untuk itu, bersama seluruh unsur terkait, kami minta agar dilakukan patroli secara masif," kata Bobby.

Dia mengapresiasi dan berterima kasih kepada jajaran Polrestabes Medan, Polres Pelabuhanbelawan dan Polda Sumut yang terus melakukan penindakan, termasuk unsur-unsur terkait lainnya. 

"Kami, masyarakat, minta agar pelaku kejahatan ditindak tegas karena tidak hanya merugikan secara ekonomi, tapi sudah menghilangkan nyawa orang lain," ucapnya.

Pemkot Medan akan terus mendukung polisi melakukan penindakan terhadap pelaku kejahatan di Kota Medan.

Bahkan, kata Bobby, bagi personel yang berani memberi tindakan tegas kepada pelaku akan diberi reward sebagai bentuk apresiasi.

Ia juga mengimbau masyarakat yang akan mudik atau meninggalkan rumah agar menginformasikannya kepada kepling dan lurah supaya didata. 

"Data yang ada, bisa jadi rujukan rute patroli personel keamanan," tambahnya.

Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak mengingatkan masyarakat, terlebih bagi yang memiliki niat untuk melakukan kejahatan agar mengurungkan niatnya.

Sebab, selain merugikan orang lain, kejahatan yang dilakukan pasti merugikan diri sendiri. 

"Kami akan menindak tegas seluruh pelaku kejahatan. Tidak itu saja, warga yang viral akibat keengganannya membayar retribusi parkir secara elektronik di Jalan Rahmadsyah Medan yang bertindak, berlaku dan berkata kurang baik, harus jadi pelajaran kita bersama. E-Parking yang diterapkan Pemkot Medan untuk membuat Medan lebih terartur. Mari kita dukung program pemerintah agar Sumut, termasuk Kota Medan semakin baik," kata Panca.

https://medan.kompas.com/read/2022/04/27/230748478/bobby-nasution-bertemu-keluarga-korban-geng-motor-bantu-biaya-sekolah-dan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com