Salin Artikel

Saat Wagub Sumut Ikut Menggambar dan Membeli "Namue" di Halaman Gramedia Medan

MEDAN, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah menghadiri Pekan Mozaik Medan yang digelar Toko Buku Gramedia di halaman toko yang berada di Jalan Gajah Mada Medan. Dia mengapresiasi Gramedia, karena tidak hanya mementingkan bisnis tetapi masih mau menggelar acara yang bisa dinikmati generasi muda.

Pemerintah Provinsi Sumut, kata Musa, juga punya rencana membuat kegiatan yang mengakomodir bakat para seniman dan generasi muda yang fokus menggerakkan industri kreatif. Tidak hanya fokus dalam pembangunan fisik dan infrastruktur saja.

"Sudah kita rencanakan karena Covid belum terlaksana. Semoga nanti bisa tersalurkan untuk menarik seniman-seniman kita," kata Wagub yang akrab disapa Ijeck itu dikutip dari rilis, Minggu (26/6/2022).

Ijeck sempat membubuhi tanda tangan pada mural yang dilukis seniman asal Medanhelvetia, Onggo. Mural yang dilukisnya mengambil kata-kata yang ditulis penulis asal Sumut, Ika Natasya dan Almira Bastari.

Wagub juga sempat menggambar Namue yang merupakan kerja sama Gramedia dengan Museum of Toys Indonesia. Gambarnya akan dilelang.

Namue adalah mainan yang bisa diwarnai sendiri.

Selain menggambar Namue, wagub Sumut Ijeck juga membeli dua karya Namue sebagai bentuk apresiasi kepada seniman Medan.

Saat dia melihat buku berjudul "Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat" yang merupakan biografi Almarhum H Anif yang tak lain ayah kandungnya. Buku tersebut dipamerkan dalam acara, Musa langsung teringat kata-kata almarhum. Katanya, Dadak (ayah,red) sering mengatakan kepadanya bahwa tidak ada yang tidak mungkin kecuali memakan kepala sendiri.

"Artinya saya harus bermimpi setinggi mungkin karena mimpi gak bayar, semua bisa digapai," katanya.

Kalimat tersebut bisa memotivasi generasi muda saat ini agar tidak menyia-nyiakan waktu sebelum semuanya terlambat. Indonesia kaya sumber daya alam, sumber daya manusianya tidak kalah dengan negara lain.

"Tinggal kita menyiapkan diri secara ilmu dan kemampuan untuk bisa mengelola potensi negara dan daerah kita," ucap Ijeck.

Marketing dan Merchandising Director Gramedia, Ign Heri Darmawan mengapresiasi Musa yang menurutnya peduli dengan literasi.

"Luar biasa, Pak Wagub mengajak kita bukan hanya membaca buku tapi juga membangkitkan potensi-potensi yang ada melalui seni," kata Heri.

Hal yang sama juga dikatakan Store Gramedia Gajah Mada, Ade Lenggu.

Dia mengatakan, Pekan Mozaik Medan adalah kelanjutan dari Gramedia Semarang. Pihaknya ingin membuat wadah kreasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

"Jadi tak hanya belanja buku saja, ada hiburan juga. Terima kasih dengan Pak Wagub karena peduli dengan seni dan literasi," ujarnya.

https://medan.kompas.com/read/2022/06/27/073930078/saat-wagub-sumut-ikut-menggambar-dan-membeli-namue-di-halaman-gramedia-medan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com