Salin Artikel

Tolak Kebun Teh Sidamanik Ditanami Sawit, Warga Hentikan Operasi Alat Berat dan Ancam Tutup Jalan

Sebelumnya, PTPN IV unit Kebun Teh berjanji akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penanaman kelapa sawit di lahan PTPN IV tersebut.

Meski demikian, massa yang didominasi warga Kecamatan Sidamanik yang tergabung dalam Persatuan Parsidamanik se-Indonesia, tetap menyatakan penolakan dan berunjuk rasa.

Ini kali kedua massa turun menyampaikan aspirasi, mendesak PTPN IV menghentikan penanaman kelapa sawit di lahan yang berlokasi di area Bah Butong.

Dari pantauan di lokasi, alat berat yang dioperasikan seorang pekerja didatangi sejumlah massa dan mereka mendesak supaya kegiatan pengolahan lahan di lokasi tersebut dihentikan.

Menurut warga, pengalihan tanaman teh ke ke kelapa sawit berpotensi menimbulkan dampak lingkungan seperti banjir, yang merembes ke pemukiman warga di Nagori Bahal Gajah, Tiga Bolon dan Nagori Bah Birong Ulu.

Unjuk rasa juga dihadiri beberapa Pangulu Nagori yang ada di Kecamatan Sidamanik dan Kecamatan Pematang Sidamanik.

Warga bersama pemerintah Nagori setempat menyatakan penolakan terhadap upaya pengalihan tanaman teh ke sawit yang sedang dikerjakan oleh PTPN IV Unit Kebun Teh.

Pangulu Nagori Tiga Bolon, Marisman Sitio, dalam orasinya mengingatkan masyarakat supaya tetap kondusif dalam menyampaikan aspirasi.

Kata dia, atas masyarakat Nagori Tiga Bolon menolak penanaman sawit di lahan seluas 257 hektar karena warga sering mengalami banjir.

Melalui surat, ia juga telah menyampaikan aspirasi masyarakat ke Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Simalungun.

"Semoga dengan aksi kita hari ini,dalam hal penolakan konversi tanaman teh ke sawit ada keputusan dari pihak manajemen PTPN IV," katanya.


Di lokasi, massa enggan memberi kesempatan kepada pihak manajemen PTPN IV Unit Kebun Teh Sidamanik untuk menanggapi aspirasi mereka.

Sebaliknya, massa terus bergantian menyampaikan orasi.

Salah seorang warga Nagori Tiga Bolon Panei yang ikut dalam unjuk rasa, mengancam akan menutup akses jalan Sidamanik - Kota Pematangsiantar jika penanaman sawit terus dilakukan.

“Kami menolak konversi, kami menghormati pemerintah, tapi jika terjadi, kami akan menutup akses jalan Sidamanik-Siantar, kami tidak mau kampung kami rusak kalian buat,” ucap Simanjuntak.

Saat ditemui, Humas PTPN IV Unit Kebun Teh, Rafi, enggan memberi penjelasan secara rinci mengenai pengalihan tanaman kelapa sawit.

Namun ia mengatakan akan berkoordinasi ke kantor pusat PTPN IV.

"Tentunya kita terus berkoordinasi dengan kantor pusat, jadi nanti jika ada keputusan kita sampaikan. Koordinasi masih berjalan terus, nanti kita sampaikan bagaimana tanggapan kita secara resmi," kata Rafi.

Gejolak penolakan terhadap penanaman kelapa sawit di lahan seluas 257 Ha di area Kebun Teh Bah Butong II berlangsung sejak dua pekan lalu.

Komisi II DPRD Simalungun telah memanggil pihak PTPN IV Unit Kebun Teh dalam rapat dengar pendapat (RDP).

Manager Kebun Unit Teh Sidamanik Hwin Dwi Putra ketika diwawancarai wartawan usai RDP dengan Komisi II DPRD Simalungun pada Senin (27/6) memastikan, tidak melakukan konversi di lahan kebun teh Sidamanik seluas 3.500 hektar.

Aset lahan seluas 257 hektar tersebut akan dioptimalkan untuk mendukung ketahanan pangan dan energi.

“Saat ini yang kita lakukan adalah mengoptimalisasi aset. Dimana kita juga mendukung ketahanan pangan dan energi,” kata Dwi.

Rencana pengalihan tanaman tersebut, lanjut Dwi, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan para Pangulu untuk selanjutnya mensosialisasikan ke masyarakat.

Namun saat ini, kata dia, pihaknya kembali mengupayakan sinergitas dengan masyarakat, sehingga program perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik.

“Yang jelas kita berupaya untuk bersinergi dengan masyarakat. Itu lebih kita utamakan. Supaya hubungan baik, antara kita dengan masyarakat sekitar bisa tetap terjaga,” kata Hwin Dwi Putra.

https://medan.kompas.com/read/2022/06/28/154357678/tolak-kebun-teh-sidamanik-ditanami-sawit-warga-hentikan-operasi-alat-berat-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke