Salin Artikel

Inflasi di Sumut Capai 5,65 Persen, Edy Rahmayadi Salahkan Tengkulak

Tudingan itu disebutnya karena Bank Indonesia menyatakan salah satu faktor pembentuk inflasi di Sumatera Utara adalah cabai merah dan bawang merah.

"Saya tidak percaya cabai merah dan bawang merah yang menyebabkan inflasi Sumatera Utara, ini pasti ada orang yang membuatnya, artinya kesalahan dari manusia," kata Edy dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Utara, di Deliserdang, Rabu (31/8/2022).

Edy menyebutkan, seharusnya harga dua bahan pangan itu tidak tinggi sehingga menjadi salah satu faktor inflasi di Sumatera Utara.

Pasalnya, kata Edy, hasil panen cabai dan bawang melimpah. Namun, komoditas itu langka di pasaran karena ulah tengkulak.

"Inflasi ini disebabkan oleh pengepul seperti tengkulak," sebutnya.

Karena itu, Edy ingin ada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menampung hasil panen petani sehingga harga bahan pangan tidak lagi jadi permainan tengkulak.

Selain itu, sebagai upaya menjaga momentum pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi, maka perlu dibangun sinergi dan kolaborasi berbagai pihak di tingkat nasional maupun tingkat daerah.

Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sumatera Utara dan pemangku kepentingan lainnya mengambil beberapa langkah dalam mengendalikan inflasi di Sumut.

Dari sisi supply telah dilakukan perluasan klaster komoditas hortikultura cabai merah dan bawang merah demi menjaga ketersediaan pangan.


Kedua, pelaksanaan kerja sama antar daerah (KAD) untuk pemenuhan surplus/ defisit pangan di Sumatera Utara.

"Ini seperti pertukaran komoditas antar daerah di Sumut untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan produksi pangan," terangnya.

Kemudian pemberian 77.000 bibit cabai merah kepada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan pesantren untuk meningkatkan produksi.

Terakhir, pemaksimalan pemanfaatan digital farming melalui program sosial Bank Indonesia yang bekerjasama dengan kelompok tani dan kelompok usaha bersama.

Sinergi pemerintah dengan berbagai lembaga dan pemerintah daerah tersebut menjadi langkah penting dalam menjaga momentum keterjangkauan harga, ketersedian pasokan dan kelancaran distribusi.

"Ini menjadi kritikal agar inflasi tidak menggerus daya beli dan menurunkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Edy Rahmayadi Menyebut Inflasi di Sumut Akibat Ulah Para Tengkulak.

https://medan.kompas.com/read/2022/08/31/151013778/inflasi-di-sumut-capai-565-persen-edy-rahmayadi-salahkan-tengkulak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke