Salin Artikel

Spanduk Sayembara Tangkap Maling Berhadiah Uang di Riau Dicopot, Camat: Perintah Kapolres

Mereka membuat sayembara, bagi yang bisa menangkap maling di desa itu bakal diberi uang tunai. Namun, spanduk itu telah dicopot lagi.

"Sudah dicopot kembali (spanduknya). Itu perintah dari Kapolres (Kuansing) kepada Polsek. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan lah," kata  Mahviyen saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/9/2022).

Ia mengatakan, spanduk tersebut hanya terpasang satu hari pada Jumat (16/9/2022). Pencopotan spanduk itu perintah dari pihak kepolisian.

"Paginya dipasang sorenya diturunkan lagi. Atensi dari kapolres diturunkan lagi spanduknya," kata Mahviyen.

Menurut dia, sayembara tangkap maling berhadiah itu dibuat dengan tujuan mencegah orang berbuat kejahatan.

"Jadi, kalau banyak orang tertarik tentu mempersempit ruang gerak maling," kata Mahviyen.

"Ya, sudah diselesaikan sama kapolsek di sana. Sudah dilakukan pertemuan kapolsek dengan perangkat desa. Spanduknya tadi sudah dicopot lagi," kata Linter saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu.


Ia menyampaikan, apabila terjadi kasus pencurian, masyarakat diminta melapor kepada petugas kepolisian.

"Kesepakatannya seperti itu. Kalau ada pencurian laporkan ke kantor polisi," tutup Linter.

Sebelumnya, warga Desa Teluk Pauh, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, sudah resah dengan ulah para pencuri.

Karena sudah sering terjadi pencurian, perangkat desa setempat akhirnya membuat sayembara dengan memasang spanduk di permukiman.

Dalam spanduk itu disebutkan bagi yang menangkap maling akan mendapatkan hadiah uang.

Menangkap maling pada malam hari, berhadiah Rp 1 juta. Sedangkan menangkap maling pada siang hari hadiahnya Rp 750.000. Penangkapan maling harus disertai barang bukti.

Camat Pangean mengatakan, pemasangan spanduk sayembara menangkap maling dibuat perangkat Desa Teluk Pauh.

"Ini strategi dari masyarakat dan Pemdes (Pemerintah Desa) setempat untuk menekan tingkat kriminalitas yang terjadi," ungkap Mahviyen.

Ia menjelaskan, sayembara tangkap maling itu dibuat bukan tanpa alasan. Sebab, warga Desa Teluk Pauh sudah resah dengan maraknya aksi pencurian.

Dalam beberapa waktu terakhir, sebut Mahviyen, sering terjadi pencurian seperti mesin pompa air, ponsel, hingga aki mobil.

"Jadi dengan adanya spanduk tersebut, pelaku akan berpikir untuk berbuat kejahatan, karena adanya kewaspadaan dari masyarakat yang tertarik akan imbauan tersebut," ujar Mahviyen.

https://medan.kompas.com/read/2022/09/18/120938278/spanduk-sayembara-tangkap-maling-berhadiah-uang-di-riau-dicopot-camat-perintah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke