Salin Artikel

Pembacokan Mantan Istri di Deli Serdang Direncakan, Pelaku Asah Parang Tiap Hari

MEDAN, KOMPAS.com - Pelaku pembacokan mantan istri di Jalan Bandar Labuhan, Desa Dagang Kerawan, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang tertangkap. Perbuatan itu direncanakan karena sakit hati dan cemburu setelah cerai dengan korban.

Dikonfirmasi melalui telepon pada Selasa (20/9/2022) sore, Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji menjelaskan, peristiwa terjadi pada Minggu (18/9/2022) pukul 09.00 WIB. 

Menurut Irsan, sebulan yang lalu telah keluar surat cerai dari pengadilan. 

"Menurut dia cemburu lah si mantan istrinya ini ada komunikasi dengan laki-laki lain. Tapi itu kan tidak kami dalami. Yang penting itu kan perbuatan hukumnya melakukan pembacokan hukumnya itu yang harus kami ungkap," ujarnya.

Irsan menjelaskan, pelaku yang berinisial S (51) itu telah mempersiapkan parangnya. Beberapa hari sebelum kejadian, setiap hari parang tersebut diasah.

Pelaku telah mempersiapkan perbuatan itu hingga pada hari kejadian pelaku berkeliling mencari mantan istrinya.

Saat itu korban baru pulang dari belanja dengan sepeda motornya. Tepat di depan Lapangan Peston, Tanjung Morawa, pelaku yang juga mengendarai sepeda motor mendekati korban.

Pelaku sempat menendang sepeda motor korban namun tidak jatuh.

"Pas dilihatnya gak jatuh, dia balik lagi, disamperinnya lagi langsung dikeluarkan parang dari tasnya, di situ dia bacok berkali-kali ke arah wajah dan kepala. Dia lari ditinggalkannya kereta dan korban sambil bawa parangnya, ke Lapangan Peston," tutur dia.

Akibatnya, korban mengalami luka di bagian kepala dan wajah. Di bagian wajahnya, terdapat luka robek memanjang.

Kondisi hari ini, korban menjalani operasi pada luka yang dideritanya.

Ditangkap di kebun sawit

Irsan mengatakan, pelaku yang merupakan penjaga sekolah itu ditangkap di salah satu kebun kelapa sawit perusahaan swasta di Tanjung Morawa. Pelaku belum sempat melarikan diri ke mana-mana.

"Kalo sudah pake parang (percobaan pembunuhan berencana). Orang dia bacok bertubi-tubi. Pasalnya 338 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman 15 tahun. Urin, positif (narkoba)," katanya.

Diberitakan sebelumnya, video penganiayaan terhadap seseorang di pinggir jalan viral di media sosial. Korban merupakan mantan istri pelaku. Perbuatan itu dilakukan di pinggir jalan. Pelaku tak peduli banyak saksi yang melihat.

Usai membacok istrinya, pelaku kemudian berlari ke arah sawah. Tertulis di unggahan itu, korban berinisial DD dan pelaku berinisial SMT.

Peristiwa itu terjadi pada pukul 09.00 WIB saat korban melintas di Jalan Bandar Labuhan, Desa Dagang Kerawan, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang.

Saat itu, korban melintas dengan sepeda motornnya, dipepet pelaku yang juga mengendarai sepeda motor. 

https://medan.kompas.com/read/2022/09/20/193611678/pembacokan-mantan-istri-di-deli-serdang-direncakan-pelaku-asah-parang-tiap

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com