Salin Artikel

Bandara Kualanamu Ingin Jadi Hub Internasional, Targetkan 65 Juta Penumpang

Presiden Direktur PT Angkasa Pura Aviasi, Achmad Rifai, mengatakan, seiring target 65 juta penumpang per tahun dalam 25 tahun atau 2047 mendatang, pihaknya akan melakukan apa yang disebut immediate capacity augmentation (ICA) yaitu peningkatan fasilitas-fasilitas penting di bandara untuk mendukung pelayanan dan operasional.

Contohnya baggage handling system yang masuk tercanggih di Indonesia karena sudah mengikuti teknologi terkini. 

"Kita juga meningkatkan pelayanan melalui hal-hal kecil seperti toilet, kebersihan. Ke depan kita akan membuat Bandara Kualanamu bandara clean and green airport, menjadi bandara percontohan untuk bandara-bandara lain. Kita sudah langsung mulai," ungkap Rifai, saat forum yang digelar Katadata bertajuk "Kualanamu as an Internasional Hub in ASEAN: Challenges and Realization", Selasa (20/9/2022) di Hotel Santika Dyandra Medan, Sumatera Utara.

Rifai juga mengungkapkan bahwa pihaknya punya quick wins di 2022, yaitu akan ada penerbangan internasional dari sisi selatan Indonesia yang datang ke Kualanamu.

Saat ini bandara yang terletak di Deli Serdang itu masih dilalui rute-rute tradisional, seperti Singapura, Malaysia, Penang.

Pihaknya berupaya menambah penerbangan internasional dari negara-negara baru perdana terbang langsung ke Kualanamu.

Bandara Kualanamu juga ditargetkan menjadi bandara logistik. Rifai menjelaskan, Kementerian perhubungan sudah mulai memberi peluang secara regulasi.

Logistik merupakan salah satu strategi yang harus dikembangkan sebuah bandara. 

Soal pembangunan runway kedua, menurut Rifai, pembangunan infrastruktur di Bandara Kualanamu di-trigger dari jumlah penumpang.

"Enggak mungkin kita bangun besar-besar, nanti kosong, ya kan. Jadi memang itu di-trigger, itu nanti memasuki 2032 sesuai rencana bisnis yang ada," katanya. 

Kulanamu saat ini melayani 15.000 sampai 17.000 penumpang dengan jumlah pergerakan pesawat 120-130 frekuensi pada rute domestik dan internasional setiap hari.

Targetnya, jumlah penumpang di 2023 mencapai 9,1 juta, terdiri dari 82 persen penumpang domestik dan 18 persen penumpang internasional.

Pada 2024, ditargetkan naik menjadi 12,3 juta penumpang yang terdiri dari 77 persen penumpang domestik dan 23 persen penumpang internasional.

Pada 2030, ditargetkan naik lagi menjadi 20,2 juta penumpang dengan 68 persen penumpang domestik dan 32 persen penumpang internasional.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Henky Manurung mengatakan, Bandara Kualanamu memiliki posisi strategis dalam mendukung sektor pariwisata di Sumut.

Salah satunya Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata prioritas Indonesia.

"Untuk mencapai lokasi, dibutuhkan bandara yang strategis. Pasca pandemi, pemerintah memperbaiki kondisi pariwisata nasional untuk meraup devisa," ujar Henky secara virtual.

Tandingi Bandara Changi

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumut Supryanto saat membacakan sambutan gubernur mengatakan,  pengelolan Bandara Kualanamu merupakan tuntutan dari pertumbuhan pengguna jasa transportasi udara yang begitu cepat.

Bandara Kualanamu merupakan pengembangan dari Bandara Polonia yang telah melebihi kapasitas.

Butuh keamanan dan keselamatan penerbangan sehingga dibangun bandara baru di Kabupaten Deli Serdang.

Bandara ini punya peran strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempercepat mobilitas manusia, barang dan jasa.

Pemprov Sumut berharap kebijakan strategis dapat meningkatkan pelayanan dan menjadikan Kualanamu lebih profesional, nyaman, memberi pengalaman yang menyenangkan, menjadi hub internasional yang membangun pariwisata Sumut sebagai tujuan prioritas. 

"Bandara Kualanamu harus mampu menandingi dominasi Bandara Changi dan Bandara Kuala Lumpur, menjadi gerbang dunia internasional untuk menikmati Indonesia melalui pintu Sumatera Utara," ucap Supryanto.

Untuk diketahui, Bandara Kualanamu berdiri di areal seluas 1.365 hektare. Pembangunannya menghabiskan anggaran sebesar Rp 5,8 triliun, dengan rincian alokasi pembiayaan dari anggaran Ditjen Perhubungan Udara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) murni sebesar Rp 3,3 triliun dan alokasi pembiayaan dari PT Angkasa Pura 2 sebesar Rp 2,5 triliun.

CEO AirAsia Veranita Yosephine yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan, Bandara Kualanamu berada di lokasi yang pas untuk menjadi penghubung internasional berikutnya setelah Singapura dan Kuala Lumpur yang selama menjadi hub utama di kawasan Asia Tenggara.

Katanya, sudah saatnya Indonesia sejajar dengan bandara-bandara di kawasan sekitarnya dan Indonesia AirAsia menjadi salah satu pendukungnya.

https://medan.kompas.com/read/2022/09/26/222149078/bandara-kualanamu-ingin-jadi-hub-internasional-targetkan-65-juta-penumpang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke