Salin Artikel

Gubernur Edy Rahmayadi Cerita Pernah Pakai Narkoba Saat Bertugas di Batam: Kayak Paling Hebat di Dunia

Pengakuan Edy Rahmayadi soal pakai narkoba di Batam itu disampaikannya dalam momen penganugerahan rekor MURI kepada Pertamina Sumbagut.

Menurut Edy Rahmayadi, saat dirinya mencoba menggunakan narkoba, ia merasa paling hebat di dunia.

"Awal-awalnya memang ketika saya rasakan itu, semuanya terasa sakit, lima menit kemudian rasanya seperti sedang di surga. Artinya, semua nyaman, tidak ada problem, stamina oke, kayak kita paling hebat di dunia ini," kata Edy Rahmayadi, Kamis (6/10/2022).

Diketahui, bahwa Edy Rahmayadi saat berdinas sebagai TNI pernah bertugas di Batam dan menjadi Komandan Kodim 0316 Batam.

Edy mengatakan dirinya menggunakan narkoba karena rasa penasaran.

Sebab, kata dia, selama bertugas menjadi TNI, Edy Rahmayadi tidak pernah mengetahui seperti apa bentuk asli dan rasa narkoba tersebut.

"Saya yakin bahwa saya adalah orang yang tak memakai itu (lagi), walaupun merasakan. Ya, saya merasakan, saya tipe orang yang apabila dilarang, maka saya coba," kata Edy.

Namun Edy mengatakan bahwa hal tersebut adalah masa lalunya.

Ia menceritakan ini sebagai pengalaman, agar semua pihak tidak terjerumus ke lembah hitam penggunaan narkoba.

Kata Edy, kalau sudah terjerumus narkoba, maka akan sulit lepas lagi.

"Pengalaman saya dengar, kalau itu sampai tiga kali, susah untuk melepasnya, kalau sampai 12 kali sakau dia," ujarnya.

Oleh karena itu, Edy mengimbau kepada korban yang telah dan pernah merasakan barang terlarang tersebut agar tidak mencobanya kembali.

Edy berharap, semua pihak bisa sama-sama memberantas narkoba.

Dalam hal ini, Gubernur Sumut turut mengapresiasi penganugerahan rekor MURI kepada Pertamina Sumbagut.

Ia menyampaikan pemeriksaan yang dilakukan oleh Pertamina Sumbagut kepada seluruh karyawannya merupakan satu kegiatan yang positif dan memotivasi agar pengetahuan masyarakat Sumut akan NAPZA kian dipahami.

"Kedua, untuk kita bisa membentengi diri pada zat-zat yang tidak pantas untuk masuk ke dalam diri, selain itu, kita juga akan terus lakukan penanganan dan basmi mulai dari hulu ke hilir yaitu dari pengguna hingga pengedarnya, " pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pakai Narkoba di Batam, Gubernur Sumut Mengaku Merasa Paling Hebat di Dunia

https://medan.kompas.com/read/2022/10/07/110100978/gubernur-edy-rahmayadi-cerita-pernah-pakai-narkoba-saat-bertugas-di-batam-

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com