Salin Artikel

Nasib 3 Anggota Polrestabes Medan Usai Gagal Rampok Motor Warga, Diciduk Propam dan Disanksi

KOMPAS.com - Tiga anggota Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan diciduk Unit Profesi dan Pengamanan (Propam).

Ketiganya, yakni H, B, dan A, yang merupakan personel Sat Sabhara Polrestabes Medan, diduga hendak merampok sepeda motor milik Benny Sembiring.

Kepala Seksi (Kasi) Propam Polrestabes Medan Kompol Muhammad Tomi mengatakan, ketiganya kini diproses di Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Medan.

"Mengenai anggota sudah diproses secara pidana di Reskrim," ujarnya, Jumat (7/10/2022), dikutip dari Tribun Medan.

Tomi menjelaskan, ketiga personel yang mencoba merampok sepeda motor itu pasti akan disanksi.

"Kita akan lakukan pemeriksaan atas pelanggaran, yang jelas mereka melanggar, kita berikan sanksi," ucapnya.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menjelaskan, tiga anggota polisi yang diduga hendak merampok tersebut sudah diamankan di Polrestabes Medan.

"Info terakhir sudah ditangkap, dan ada oknum anggota yang terlibat tiga orang, Polrestabes Medan," ungkapnya.

Kronologi kejadian

Peristiwa itu bermula saat Benny Sembiring, warga Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengunggah foto sepeda motornya yang hendak dijual ke Facebook.

Unggahan ditanggapi oleh sebuah akun. Akun tersebut juga mengaku hendak membeli sepeda motor yang Benny jual.

Percakapan berlanjut di WhatsApp. Mereka kemudian membuat janji bertemu pada 5 September 2022 malam. Saat mendatangi lokasi, Benny mengajak istri dan anaknya.

Sesampainya di lokasi, Benny didatangi dua pria yang mengaku sebagai pembeli. Mereka datang menggunakan sepeda motor.

"Awalnya mereka datang dua orang mengecek unit dan mempelajari cara memakai remot, di situ saya sudah mulai curiga," tuturnya.

Tak berselang lama, muncul sebuah mobil berwarna hitam bernomor polisi BK 1165 QZ yang berisikan tiga pria.

"Mereka minta saya tidak bergerak. Karena alasannya mereka itu bertugas di Polda Sumut," jelasnya.


Benny mencium sesuatu yang tak beres. Ia lantas meminta para pelaku menunjukkan identitasnya. Akan tetapi, para pelaku tetap ngotot ingin membawa Benny ke kantor polisi.

Kepada pelaku, Benny berkata bahwa jika hendak dibawa ke kantor polisi, ia meminta agar dibawa ke Polsek Sunggal saja.

Para pelaku lantas ingin membawa kabur sepeda motor Benny beserta surat kendaraannya. Namun, Benny berhasil mematikan sepeda motornya.

Selain itu, pelaku pun mengancam akan memasukkan Benny ke dalam mobil.

"Saya bilang, sebentar, biar saya telepon kawan yang di Polda," terangnya.

Mendengar itu, para pelaku langsung kabur. Benny membeberkan, ia mengambil ponsel karena mau memfoto wajah pelaku.

"Mau ku foto, mereka marah, terus kabur. Mau dibawanya STNK sama kunci motor saya," bebernya.

Saat berusaha kabur, istri Benny mencoba menghentikan pelaku. Akibatnya, istri Benny, yang tengah menggendong anak, terluka akibat terseret mobil.

Ia menjelaskan, pelaku yang sempat mengambil surat kendaraan, dilempar keluar dari dalam mobil.

"Dilemparkannya kunci sama surat ke muka saya. Saya lihat anak saya tercampak, ya saya selamatkan anak saya dan tidak saya kejar mobilnya," paparnya.

Artikel ini telah tayang tayang di TribunMedan.id dengan judul Tiga Anggota Polrestabes Medan Merampok, Propam Langsung Gasak Para Pelaku

https://medan.kompas.com/read/2022/10/09/101118678/nasib-3-anggota-polrestabes-medan-usai-gagal-rampok-motor-warga-diciduk-propam

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com