Salin Artikel

Tangan Diikat, 3 Anggota Polrestabes Medan yang Rampok Satu Keluarga Jalani Sidang Etik

MEDAN, KOMPAS.com - Bripka A, Bripka B, dan Briptu H, tiga anggota polrestabes Medan yang terlibat perampokan bersama dua orang lainnya jalani sidang komisi kode etik profesi (KKEP), Selasa (11/10/2022).

Ketiganya hadir di gedung Bid Propam Polda Sumut menggunakan mobil minibus berwarna hitam, dengan tangan diikat borgol plastik berwarna putih dan masih mengenakan seragam polisi.

Dikutip dari Tribun Medan, mereka masuk ke dalam ruangan secara beriringin dengen dikawal petugas Provost. Bripka A berjalan paling depan tanpa menggunakan masker, diikuti Briptu H dan Bripka B.

Sidang kode etik itu dilakukan sejak pukul 11.00 WIB siang hingga sore tadi.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Herwansyah mengatakan, pihaknya masih menunggu sidang kode etik ketiga polisi tersebut.

"Nanti kita cek keputusan hasil sidang KKEP-nya. Nanti akan terungkap saat persidangan," ungkap Herwansyah.

Sebelumnya, Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda menyampaikan, ketiga polisi tersebut sudah diperiksa oleh penyidik dan ditetapkan sebagai tersangka.

Kronologi penangkapan

Penangkapan ketiganya bermula saat seorang warga bernama Benny Sembiring mengunggah foto sepeda motor yang hendak dijualnya di Facebook.

Hingga ada salah satu akun Facebook yang menanggapi unggahan tersebut dan mengatakan berminat membeli.

Mereka kemudian berjanji untuk bertemu pada 5 September 2022 pukul 19.00 WIB untuk melakukan jual beli. Saat itu, Benny datang menggunakan sepeda motor bersama anak dan istrinya.

Kemudian datang dua pria menggunakan sepeda motor yang mengatakan sebagai pembeli. Lalu datang mobil kijang Innova hitam dengan pelat nomor BK 1665 QZ yang ditumpangi tiga laki-laki.

Ketiganya mengaku dari Polda Sumut dan ngotot ingin membawa sepeda motor milik Benny.

Benny saat itu meminta untuk mendatangi Polsek Sunggal. Namun, para pelaku kukuh ingin membawa sepeda motor dan STNKnya hingga Benny berkata hendak menghubungi temannya di Polda.

Istri dan anak korban sempat terseret mobil yang dikendarai pelaku yang mencoba kabur.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pakai Seragam Polisi dan Tangan Diikat Tali Tiga Personel Polrestabes Medan Terlibat Perampokan

https://medan.kompas.com/read/2022/10/11/223314178/tangan-diikat-3-anggota-polrestabes-medan-yang-rampok-satu-keluarga-jalani

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com