Manuk Napinadar, Kuliner Ayam Khas Batak Berbumbu Andaliman

KOMPAS.com - Manuk Napinadar atau Ayam Napinadar adalah salah satu kuliner khas Batak.

Kuliner ini umumnya akan disajikan pada upacara adat tertentu, namun masyarakat juga bisa memasaknya sendiri di rumah.

Keunikan dari masakan Manuk Napinadar berasal dari bumbu yang menentukan cita rasanya.

Rasa pedas yang ‘nyelekit’ khas dari Manuk Napinadar bukan berasal dari cabai melainkan dari salah satu bumbu dasarnya yaitu andaliman.

Selain itu, salah satu ciri Manuk Napinadar adalah campuran gota atau darah ayam yang digunakan sebagai campuran bumbu.

Penggunaan darah pada campuran bumbu Manuk Napinadar ini juga bisa diganti dengan santan kelapa.

Cara mengolah Manuk Napinadar juga tidak sulit, hanya saja bahan bakunya yang memang spesifik.

Untuk jenis ayam, biasanya Manuk Napinadar diolah dengan menggunakan ayam kampung jantan.

Ayam akan lebih dulu dibersihkan dan kemudian dibakar sebelum dimasak bersama bumbu.

Bumbu yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, serai, lengkuas, dan cabai yang dihaluskan.

Selain itu darah ayam yang akan digunakan dicampur dengan garam dan jeruk nipis agar tidak mudah menggumpal.

Selanjutnya, campuran darah ayam atau santan nantinya akan dimasak dengan bumbu halus serta andaliman.

Setelah bumbu kecoklatan barulah ayam dimasukkan dan dimasak hingga bumbu meresap.

Setelah matang, Manuk Napinadar dapat disajikan bersama cabai rawit, irisan jahe, perasan jeruk nipis dan dinikmati dengan sepiring nasi hangat.

Dilansir dari Kompas.com, kuliner Manuk Napinadar menyimpan filosofi tentang semangat, memberi berkat, dan meminta doa.

Penggunaan ayam kampung jantan juga melambangkan kegagahan dan keberhasilan.

Nilai-nilai tersebut memang lekat dengan budaya Batak sehingga dijadikan sajian pada pesta dan upacara adat.

Karena keistimewaannya, Napinadar juga telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari provinsi Sumatera Utara pada tahun 2019.

Sumber:
travel.kompas.com   (Penulis Yana Gabriella Wijaya | Editor Silvita Agmasari) 
medan.tribunnews.com