Salin Artikel

Buntut Okupasi Lahan oleh PTPN III, Warga Menginap di Kompleks Balai Kota Pematang Siantar

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Warga menduduki pintu masuk Balai Kota di Jalan Merdeka, Kelurahan Proklamasi, Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, Rabu (19/10/2022) malam. Warga membentangkan tikar dan tidur di badan jalan setelah gerbang Balai Kota dikunci.

Salah seorang warga, Jonar Sihombing, mengatakan, aksi warga tersebut buntut okupasi lahan di Kelurahan Bah Sorma dan Kelurahan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari, oleh pihak PTPN III Unit Kebun Bangun.

Warga pun mendatangi Balai Kota sekitar pukul 19.00 WIB, tetapi pintu gerbang tiba tiba dikunci.

Jonar mengatakan, aksi spontanitas itu sebagai upaya mendesak Pemerintah Kota agar menghentikan okupasi lahan tersebut.

“Enggak ada sedikit pun pembelaan kepada masyarakat atas tindakan penggusuran PTPN III Unit Kebun Bangun yang merusak seluruh tanaman masyarakat,” kata Jonar kepada wartawan ditemui di pintu masuk Balai Kota.

Meski demikian, hingga pukul 22.30 WIB, tak satu pun pejabat Forkopimda Pematang Siantar datang menemui warga. Warga pun sempat memblokir jalan namun upaya itu dihentikan anggota polisi yang berjaga di lokasi.

Selain membentangkan tikar, warga juga membawa perbekalan alat masak dan pengeras suara.

“Sebenarnya kami yang menetap di sana hanya 200 KK. Jadi ini hanya spontanitas tanpa perencanaan. Kami pun di sana sudah diporak porandakan. Aksi ini akan kami lanjutkan terus sampai ada yang membela kami,” ujar Jonar yang juga Ketua Forum Tani Sejahtera Indonesia (Futasi) ini.

Sementara itu, Asisten Personalia Kebun Bangun Doni Manurung mengatakan pihaknya jauh hari sebelumnya telah melakukan sosialisasi kepada warga yang menduduki lahan HGU Aktif PTPN III agar mengosongkan lahan.

Saat ini, kata Humas PTPN III ini, pihaknya sedang melakukan okupasi lahan seluas 66 Hektar dari total bidang 91,59 hektar di wilayah Kelurahan Bah Sorma dan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari.

Adapun lokasi lahan tersebut sebagian diduduki oleh warga sebagai tempat rumah tinggal, tempat ibadah dan lahan perkebunan. Oleh pihak PTPN III, kini lahan itu sedang ditanami 8.500 bibit kelapa sawit.

“Kami memiliki HGU Nomor 1 Kota Pematang Siantar, sah menurut BPN berlaku hingga 31 Desember 2029,” kata Doni saat ditemui di lokasi lahan, Rabu siang.

Di lain sisi, pihaknya membuka layanan Sugu Hati bagi warga yang ingin ganti rugi tanaman dan bangunan rumah. Dalam hal ini diturunkan Tim Apresial yang akan menghitung nilai aset dari tanah yang dikuasai tersebut.

“Hari ini dan semalam sudah ada 40 warga ditambah 17 warga sebelumnya (tahun 2021) mau mengganti rugi rumah atau tanaman mereka,” ujar Doni.

https://medan.kompas.com/read/2022/10/20/065107078/buntut-okupasi-lahan-oleh-ptpn-iii-warga-menginap-di-kompleks-balai-kota

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com