Salin Artikel

Duduk Perkara Surat Edaran Kadisdik Simalungun, Diprotes Ormas Islam hingga Pencopotan Kadisdik

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Surat edaran yang dikeluarkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Simalungun, Zocson Midian Silalahi diprotes ormas Islam.

Polemik ini pun membuat Zocson Midian Silalahi dicopot dari jabatannya sebagai kadisdik. Posisi Kadisdik digantikan Kadis Sosial Sakban Saragih.

Isi Surat

Polemik ini bermula dari surat edaran 20 Oktober 2022 yang dikeluarkan Zocson Midian Silalahi kepada Koordinator Bidang Pendidikan, Pengawas SD, SMP, Penilik Luar Sekolah, serta Kepala TK/PAUD, SD dan SMP se-Kabupaten Simalungun.

Surat tersebut perihal menjadi pembina upacara di satuan pendidikan pada Senin 24 Oktober 2022 dengan tema arahan pembina upacara yakni: Early to Bed and Early to Rise, Makes a Man Healthy, Wealthy and Wise (Tidur Lebih Awal dan Bangun Pagi, Membuat Orang Sehat, Sejahtera dan Bijaksana).

The Fear of The Lord is the Beginning of Knowledge, Fools Despise Wisdom and Instruction (Takut Akan Tuhan adalah Permulaan Pengetahuan, Tetapi Orang Bodoh Menghina Hikmat dan Didikan).

Dalam surat itu pun, Zocson meminta pembina upacara memastikan seluruh siswa memahami dan menghapal tema tersebut.

Kemudian mendokumentasikannya dalam bentuk foto dan video dan dikirim ke grup WhatsApp Korwil Marhobas dan Pembinaan SMP Disdik Simalungun.

"Tema kedua, Takut akan Tuhan adalah Permulaan Pengetahuan dan seterusnya, inilah mungkin yang dipermasalahkan atau dipertanyakan masyarakat muslim melalui ormas muslim di Simalungun, yang seolah-olah mengganggu," ujar Kabag Kesbangpol, Arifin Nainggolan.

Diprotes Ormas Islam

Arifin menjelaskan, surat edaran itu direspons sejumlah ormas muslim di Simalungun, khususnya Al Washliyah dan BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia).

"Al Washliyah dan BKPRMI secara resmi membuat surat klarifikasi dan somasi ke Dinas Pendidikan," kata Arifin saat temu pers di Aula MUI Kabupaten Simalungun, Selasa (15/11/2022).

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Simalungun, H Chairul Anwar mengatakan, Pemkab Simalungun telah mengambil sikap dengan memberhentikan Zocson dari jabatannya.

Jabatan Pelaksana tugas (Plt) Kadisdik kini digantikan Kadis Sosial Sakban Saragih. Sementara Zocson ditempatkan sebagai staf di Sekretariat Pemkab Simalungun.

"Seperti yang disampaikan tadi, majelis ulama sepakat memaafkan itu, Ormas Islam siap memaafkan itu dengan catatan ke depan tidak terulang kembali persoalan seperti ini di kemudian hari," ujar Chairul ditemui usai temu pers.

Menurut Chairul, surat edaran yang dibuat Zocson saat itu merupakan kesalahan pribadi.

Chariul menyampaikan persoalan ini telah selesai dan masing-masing bersama-sama meredam gesekan antar umat beragama.

"Saya kira ini kesalahan pribadi lah. Kalau penistaan itu sudah terlalu besar bahasanya. Saya kira, ini kita anggap selesai untuk meredam berbagai hal," ungkapnya.

"Toleransi umat beragama ini harus terus kita gaungkan, suarakan terus, sehingga tidak ada pihak yang mengkerdilkan agama lain, tidak merasa ternodai. Inilah kunci keberagaman kita yang selama ini sudah dan harus dipertahankan," kata Chairul.

Permohonan maaf

Saat temu pers yang dihadiri Ormas Islam, FKUB, dan MUI Simalungun, Zocson mengakui isi surat tersebut merupakan inisiatifnya dalam rangka memberikan motivasi kepada seluruh guru se-Kabupaten Simalungun.

"Dari isi hati yang paling dalam, dari isi hati yang ikhlas dan tulus, bahwa saya tidak bermaksud untuk meremehkan, atau melecehkan bahkan mendiskriminasi kaum muslim," kata Zocson.

Menurutnya, tujuan membuat surat itu supaya para siswa maupun guru yang agak lemah keimanan dan disiplinnya, termotivasi dengan tidak membiasakan lama tidur dan lama bangun.

"Untuk itu, kami minta maaf yang sedalam-dalamnya. Sekali lagi kami sampaikan tidak untuk meremehkan umat Islam," kata Zocson yang selanjutnya membacakan surat pernyataan permohonan maafnya.

Menjaga Keberagaman

Bupati Simalungun, Radiapoh Sinaga, turut menyampaikan permohonan maaf dan mengajak tokoh agama di Simalungun merawat keberagaman umat beragama.

Radiapoh juga menyampaikan permohonan maaf yang setinggi-tingginya kepada Ormas Islam di Simalungun atas kekhilafan yang telah disampaikan bawahannya itu.

"Ini merupakan pembelajaran ke depan. Simalungun sudah terkenal dengan miniaturnya Indonesia. Semua keberagaman ada di Simalungun," tutur dia.

Radiapoh juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran pengurus Ormas Islam pada konferensi pers tersebut.

"Marilah kita merajut kembali kebersamaan ini, jangan dinodai oleh hal-hal yang tidak perlu," katanya.

https://medan.kompas.com/read/2022/11/16/062100378/duduk-perkara-surat-edaran-kadisdik-simalungun-diprotes-ormas-islam-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke