Salin Artikel

Bukit Gundaling: Daya Tarik, Asal-usul Nama, dan Rute

KOMPAS.com - Bukit Gundaling terletak di Kecamatan Brastagi dan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Bukit Gundaling merupakan tempat wisata untuk menikmati panorama alam yang telah dikenal sejak zaman Belanda.

Area ini juga merupakan destinasi wisata di Brastagi yang menjadi favorit wisatawan.

Bukit Gundaling

Daya Tarik Bukit Gundaling

Bukit Gundaling berada di ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sehingga, suasana di sekitar bukit sangat sejuk.

Banyak panorama alam yang dapat dinikmati oleh wisatawan.

Bukit Gundaling memiliki panorama alam Gunung Sibayak, Gunung Sinabung, Kota Brastagi, dan lahan pertanian.

Wisatawan dapat berjalan menyusuri Bukit Gundaling yang banyak ditumbuhi pohon pinus.

Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga dapat menikmati udara Brastagi yang menyegarkan.

Kawasan Bukit Gundaling juga terdapat bunga-bunga indah dan patung manusia yang menggunakan pakaian khas suku Batak Karo.

Jika lelah menyusuri bukit, wisatawan dapat duduk-duduk di tempat yang telah disediakan. Tersedia bangku dan batu besar yang dapat digunakan untuk duduk atau menyewa tikar.

Banyak wisatawan yang dapat ke Bukit Gundaling sambil membawa bekal kemudian makan bersama di puncak bukit.

Bagi anak-anak, kawasan Bukit Gundaling merupakan kawasan bermain yang indah.

Namun, anak-anak diharapkan tetap di bawah pengawasan orang tua mengingat lokasi berada di dataran tinggi.

Agenda rekreasi semakin beragam dengan adanya penyewaan delman dan tempat penjualan suvenir di kawasan wisata ini.

Wisatawan dapat berkeliling menggunakan delman dan membeli suvernir yang antara lain berupa kaos. 

Asal-usul Nama Gundaling

Asal-usul nama Gundaling berdasarkan cerita rakyat yang berkembang dari mulut ke mulut.

Nama Gundaling telah dikenal sebelum Indonesia Merdeka.

Dikisahkan pada zaman dahulu, pemuda berkebangsaan Inggris tinggal di daerah Brastagi sebagai penyebar agama Nasrani.

Saat berjalan-jalan di sekitar bukit, ia bertemu dengan gadis penduduk asli setempat. Kemudian, mereka berkenalan.

Tampaknya kedua insan tersebut telah terkena panah cinta dan saling merindukan.

Singkat cerita mereka sering bertemu di bukit tersebut dan mengobrol hingga tak terasa waktu telah menjelang sore.

Orang tua gadis melihat perubahan pada anaknya yang senang senyam senyum sendiri.

Bahkan, sang gadis tidak mau lagi kalau disuruh pergi ke ladang membantu kedua orang tuanya.

Akhirnya, orang tuanya penasaran dan secara diam-diam mengikuti arah pergi anak gadisnya.

Betapa terkejutnya orang tua mengetahui anka gadisnya menjalin hubungan dengan orang asing tak dikenal dan memaksa anakanya pulang.

Sejak saat itu, sang gadis dikurung tidak boleh pergi dari rumah. Orang tua gadis juga berniat menikahkan ankanya dengan sepupu dekatnya.

Suatu saat, pemuda dan gadis tersebut berhasil membuat janji untuk bertemu di bukit.

Namun hingga waktu yang telah ditentukan, sang gadis tidak kunjung datang karena selalu dihalangi oleh keluarganya.

Pemuda yang telah sampai di bukit hanya dapat berjalan mondar-mandir sambil berteriak memanggil "darling", tapi yang ditunggu tidak pernah datang.

Berhari-hari, pemuda tersebut selalu datang ke bukit sambil berteriak "darling". Tanpa sepengetahuan pemuda, sang gadis telah dinikahkan oleh orang tuanya.

Sampai suatu saat, pemuda tersebut memutusakan meninggalkan Brastagi sambil membawa luka hatinya. Berkali-kali ia mengucap "good bye darling".

Namun masyarakat setempat yang tidak mengerti pengucapan tersebut mengubah "good bye darling" menjadi gundaling.

Sejak saat itu, bukit tersebut diberi nama Gundaling.

Rute Bukit Gundaling

Jarak tempuh Bukit Gundaling dari Medan sekitar 68 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 2,5 jam.

Perjalanan akan melalui Jl Gatot Subroto, Jl Iskandar Muda, dan Jl Jamin Ginting.

Sumber:

disbudpar.sumutprov.go.id

web.karokab.go.id

www.tribunnews.com

https://medan.kompas.com/read/2023/01/28/160552878/bukit-gundaling-daya-tarik-asal-usul-nama-dan-rute

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke