Salin Artikel

Jokowi: Danau Toba Ada F1 Powerboat, Mandalika Ada MotoGP, Jakarta Ada Formula E

MEDAN, KOMPAS.com - Puluhan ribu orang tumpah di Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Mereka datang dari dalam dan luar negeri untuk menonton kejuaraan dunia perahu motor Formula 1 atau F1 Powerboat Danau Toba.

Venue utama dan lokasi menonton yang dikelola warga di Lumbansilintong penuh sesak. Ada yang duduk di atap rumah, bibir danau, bahkan memanjat jembatan.

Suasana semakin meriah saat Presiden Joko Widodo, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, para menteri, dan rombongan menonton dari Tribune VVIP.

Jokowi yang baru pertama kali menonton F1H2O mengaku balapan tersebut sangat seru. 

"Kita harap event ini membangun brand setiap daerah. Danau Toba ada F1 Powerboat, Mandalika ada MotoGP, Jakarta ada Formula E. Ini akan memicu peningkatan ekonomi daerah, sangat bagus sekali," kata Jokowi, dikutip dari siaran pers Diskominfo Sumut, Minggu (26/2/2023).

Edy Rahmayadi mengapresiasi terpilihnya Sumut menjadi tuan rumah. Menurut dia, dampak perhelatan itu dirasakan masyarakat. Ia mengharapkan perhelatan akbar dapat terus diadakan di Danau Toba. 

"Terasa betul dampaknya, ini yang kita butuhkan," kata Edy.

Antusiasme masyarakat begitu besar, berbagai cara dilakukan agar bisa menonton dan melihat langsung para pebalap beraksi.

Ismail yang datang dari Kota Medan menikmati keramaian sambil berdiri menonton dari pinggir jalan. Serunya seperti menonton bola, saat ada pebalap yang menyalip, sontak penonton bersorak riuh.

"Seperti pasar rakyat ramainya, kayak nobar bola, bisa bersorak. Semoga ada terus di sini, ya," harapnya.

Robby, warga Balige, pun merasakan suasana yang berbeda dari biasanya. Ia tidak pernah membayangkan kota tempat tinggalnya bisa menjadi tuan rumah ajang internasional ini.

"Tidak pernah terbayangkan, kota ini jadi ramai sekali, susah jalan karena ramainya orang menonton," ujarnya.

Sementara itu, Bartek Marszalek, juara F1H2O Toba, juga sangat menikmati balapan di Danau Toba. Dalam keterangan di laman resmi F1H20, ia mengatakan, antusiasme masyarakat di pinggiran danau sangat besar.

"Kami memiliki banyak penonton di tepi danau. Banyak senyuman yang memberi saya kekuatan ekstra, merasa jauh lebih baik di balik kemudi kapal," kata pria asal Polandia ini.

Bergabung di klub Stromoy Racing, Bartek mengalahkan semua pebalap di putaran ke-18 dan berhasil mengumpulkan 20 poin.

Urutan kedua ditempati Sami Seilo dari United Arab Emirates (UAE) dari Sharjah Tim. Juara ketiga Erik Stark, juga dari UAE.

Sebelumnya, Sami menempati peringkat ketiga. Shaun Torrente yang di babak pertama sempat menduduki peringkat pertama harus puas di posisi kesembilan.

Ahmad Al Fahim dari UEA berada di bawah Shaun, di peringkat 10. Racer F1 powerboat termuda, Alec Weckstrom dari Finlandia, bertahan di garis finis, menempati peringkat ke-20.

https://medan.kompas.com/read/2023/02/27/061927978/jokowi-danau-toba-ada-f1-powerboat-mandalika-ada-motogp-jakarta-ada-formula-e

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com