Salin Artikel

Pria Ini ke Sana Kemari Cari Mobilnya yang Hilang, Ternyata Dipakai Polisi, Kok Bisa?

Kasus ini terungkap setelah pemilik mobil, Syahrizal, warga Kecamatan Percut Seituan, Sumut, mengenali kendaraannya yang sempat hilang itu saat diparkir di depan rumahnya, Sabtu (1/10/2022).

Adapun kendaraan yang hilang bermerek Toyota Kijang Innova bernopol B 2747 FFF.

Setelah kejadian, korban sempat ke sana kemari untuk mencari keberadaan mobilnya itu.

Kemudian, beberapa waktu lalu, rekan Syahrial memberi kabar bahwa mobilnya dijual di pasar gelap.

"Aku dapat foto dan video sekitar tanggal 4 Oktober 2022. Jadi di video itu aku enggak tahu lokasinya di mana karena cuma dapat foto dan videonya. Jadi setelah lihat, aku yakin itu mobil ku," kata Syahrizal kepada Tribun Medan, Jumat (3/3/2023).

Syahrizal kemudian melacak keberadaan kendaraanya usai mendapatkan foto dan video.

Kemudian didapatkan informasi bahwa mobil Syahrizal berada di kantor polisi di kawasan Serdang Bedagai (Sergai).

Syahrizal kembali melacak dan mendatangi sejumlah kantor polisi yang berada di wilayah hukum Polres Sergai.

"Pertama datang aku ke Polsek Perbaungan, kita cek ternyata beda lokasi fotonya. Akhirnya aku cek lagi Polsek Pantai Cermin," bebernya.

Setibanya di Polsek Pantai Cermin, Syahrizal melihat bahwa benar mobilnya di foto di lokasi tersebut.

Syahrizal kemudian mendapatkan informasi bahwa mobil tersebut dipakai oleh personel Polsek Pantai Cermin berinisial Aipda DP.

"Lalu aku datangi Provos di situ dan dijumpakan aku sama DP itu, tapi dia enggak ngaku kalau itu mobilku," ungkapnya.

Kemudian pada Desember 2022, Syahrizal dipanggil ke Polres Sergai untuk membahas masalah tersebut.

Waktu itu Syahrizal bertemu langsung dengan Wakapolres Sergai dan Aipda DP. 

Dalam pertemuan iti, Aipda DP menceritakan kronologi mendapatkan mobil milik korban dari dua pria.

"Awal ceritanya, DP ditelepon seseorang untuk bertemu. Lalu mereka ketemu di simpang H Anif. Awalnya dua orang itu nawarkan mobilku ini ke DP. Tapi katanya DP enggak ada uang untuk membayar," bebernya.

"Lalu, DP ini nawarkan mobil Avanza nya ini untuk ditukarkan sama mobil itu, lengkap dengan surat-suratnya. Kata DP mobil itu mau dicarikan pembelinya. Kata DP ini mobilnya itu enggak kunjung terjual lalu dikembalikan lagi ke dua orang yang bertemu dengan nya itu," ungkapnya.

Aipda DP juga sempat membeberkan ciri-ciri dua terduga pelaku yang salah satunya merupakan saudara Syahrizal.

"Ciri-cirinya dibilang dia satu orang namanya (inisial) P. P itu memang keluarga ku," katanya.

"Ternyata itu, kunci duluan dikondisikannya baru mobil ku dilarikan. Kebetulan juga STNK juga di dalam mobil," sebutnya.

Namun, pertemuan di Polres Sergai tidak menemui kejelasan dan mobil Syahrizal tidak kunjung dikembalikan.

Sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan

Syahrizal mengatakan, kasus pencurian itu sudah dilaporkan ke Polrestabes Medan pada Jumat (7/10/2022).

Dia berharap agar mobilnya segera kembali dan polisi dapat mengungkapkan kasus tersebut serta menangkap para pelaku.

"Sudah terima SP2HP, isinya sudah ada SP satu untuk dua orang yang kasih mobil ke Aipda DP dan DP juga sudah diambil keterangannya," ungkapnya.

"Semoga Polrestabes Medan segera mengungkapkan kasus ini. Siapa pun orangnya meskipun oknum mohon ditindaklanjuti," katanya.

Pencuri diduga saudara Syahrizal

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, pihaknya telah memeriksa Aipda DP dan beberapa saksi.

Aipda DP mengakui mendapatkan mobil tersebut dari dua pria yang salah satunya merupakan adik dari korban.

"Untuk perkara itu, para saksi sudah kami periksa. Orang yang dia duga juga sudah kami periksa (DP)," kata Fathir.

Fathir menjelaskan, dari hasil pemeriksaan para saksi, dapat disimpulkan bahwa diduga pencuri mobil merupakan adik korban berinisial I alias P.

"Dari fakta yang kami temukan itu, mobil tersebut dikuasai adik kandungnya," sebutnya.

Saat ini pihak kepolisian masih memburu terduga pelaku yang belum diketahui keberadaannya.

"Kita lagi cari dulu adik kandungnya itu. Kita tanya sama korban dia juga enggak tahu keberadaan adiknya itu di mana. Kami akan cari adik kandungnya itu sampai dapat," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Fakta-fakta Anggota Polsek Pantai Cermin Diduga Pakai Mobil Curian, Berikut Kronologi hingga Pelaku

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Mobil Hilang Dicuri, Pria Ini Temukan Kendaraannya Dipakai Aipda DP, Anggota Polsek Pantai Cermin

https://medan.kompas.com/read/2023/03/05/155838078/pria-ini-ke-sana-kemari-cari-mobilnya-yang-hilang-ternyata-dipakai-polisi-kok

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com