Salin Artikel

7 Museum di Sekitar Danau Toba, Wisata Sejarah di Destinasi Super Prioritas

KOMPAS.com - Danau Toba di Sumatera Utara menjadi salah satu destinasi super prioritas yang memiliki banyak pilihan objek wisata menarik untuk dieksplorasi.

Pesona danau terbesar di Indonesia seluas lebih dari 1.145 kilometer persegi ini memang hampir tidak ada habisnya.

Selain bisa menikmati keindahan alam dari danau kaldera terbesar di dunia, wisatawan juga bisa mengunjungi destinasi wisata sejarah yang ada di sekitarnya.

Salah satunya adalah dengan menyambangi museum-museum di sekitar Danau Toba yang mengoleksi benda-benda bersejarah.

Museum di Sekitar Danau Toba

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah daftar museum di sekitar Danau Toba serta informasi yang haru diketahui oleh wisatawan.

1. Museum Tomok

Museum Tomok adalah sebuah museum yang berada di Pulau Samosir, sebuah pulau yang berada di tengah Danau Toba.

Museum ini berlokasi Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Bangunan Museum Tomok cukup unik karena menggunakan arsitektur Rumah Bolon atau rumah Adat Batak Toba yang khusus dihuni oleh raja dan anggota keluarganya.

Memang museum ini mengabadikan arsitektur rumah adat tradisional khas Batak, termasuk ukiran-ukiran dan ornamen otentik yang disebut gorga.

Jika Anda tertarik untuk berkunjung, Museum Tomok buka setiap hari dari jam 08.00 sampai 20.00 WIB.

2. Museum Huta Bolon

Masih di Pulau Samosir, ada juga sebuah destinasi wisata sejarah yang bernama Museum Huta Bolon.

Lokasi Museum Huta Bolon berada di Desa Simanindo, Kecamatan Ambarita, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Bangunan Museum Huta Bolon juga cukup unik karena merupakan rumah adat Batak Toba warisan dari Raja Sidauruk yang telah berusia ratusan tahun.

Di dalam museum ini banyak tersimpan benda-benda bersejarah peninggalan Suku Batak Toba, mulai dari kain ulos, alat masak dari zaman dulu, senjata perang masyarakat di masa lampau, mainan tradisional, hingga alat berkebun.

Museum Huta Bolon juga buka setiap hari dari jam 08.00 sampai 17.00 WIB.

3. Museum TB Silalahi

Siapa tidak mengenal sosok TB Silalahi yang merupakan tokoh nasional yang berdarah asli Batak Toba.

Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada era 1993 hingga 1998, dan menggagas museum yang berada di TB Silalahi Center tersebut.

Museum TB Silalahi berlokasi di Desa Silalahi, Kecamatan Balige, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Museum TB Silalahi difungsikan sebagai Museum Batak yang memamerkan koleksi barang antik dan sejarah Batak, sementara bangunan lainnya digunakan untuk mengenang sosok Letjen (Purn) DR TB Silalahi.

4. Museum Jamin Ginting

Museum Jamin Ginting adalah salah satu museum yang terkenal karena keunikan arsitekturnya yang berbentuk seperti kacang.

Filosofi desain yang menyerupai kacang memiliki makna yakni sesuatu yang akan melindungi isinya, sebagai harapan agar peninggalan dari sang pahlawan nasional dapat terjaga dengan baik.

Lokasi Jamin Ginting berada di Desa Suka, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Museum ini buka setiap hari dari jam 10.00 sampai jam 18.00 WIB.

5. Museum Lingga

Museum Lingga atau Museum Karo Lingga menyimpan berbagai macam benda etnik dari suku Batak Karo.

Lokasi Museum Lingga berada di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Uniknya seluruh koleksi museum in berasal dari Desa Lingga, yang sebagian yang dibeli oleh pihak museum, diserahkan secara sukarela oleh warga, dan ada juga yang merupakan koleksi titipan.

Jika ingin berkunjung, museum ini buka dari hari Senin sampai Jumat jam 08.00 sampai 18.00 WIB

6. Museum Simalungun

Museum yang dibangun pada tahun 1939 ini awalnya bernama Rumah Pusaka Simalungun, dan berganti menjadi Museum Simalungun pada tahun 1954.

Sesuai namanya, Museum Simalungun menyimpan sejarah tentang adat dan budaya Suku Simalungun.

Koleksi utama dari museum ini antara lain koleksi etnografi berupa peralatan rumah tangga, koleksi keramikologis berupa porselen, serta koleksi numismatika berupa mata uang.

Ada pula koleksi naskah kuno yang terbuat dari raut kayu alim dan bambu anyam, koleksi arkeologi berupa arca, dan koleksi kerajinan tangan berupa ornamen yang dibuat dari kayu.

Museum Simalungun berlokasi di Jalan Sudirman, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar.

7. Museum Pusaka Karo

Museum Pusaka Karo adalah museum yang khusus didirikan atas gagasan dari seorang misionaris Belanda bernama Joosten Leonardus Edigius.

Bangunan museum yang diresmikan pada tanggal 9 Februari 2013 itu sebelumnya merupakan Gereja Katolik Santa Maria.

Koleksi di dalam museum adalah benda-benda pusaka asli Karo yang disumbangkan atau dititipkan oleh masyarakat Karo. Saat ini operasional museum dikelola oleh Yayasan Pusaka Karo.

Lokasi Museum Pusaka Karo berada di Jalan Perwira, Gundaling I, Berastagi, Gundaling I, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Sumber:
indonesia.go.id  
ditsmp.kemdikbud.go.id  
indonesia.travel  

https://medan.kompas.com/read/2023/03/09/230423578/7-museum-di-sekitar-danau-toba-wisata-sejarah-di-destinasi-super-prioritas

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com