Salin Artikel

Cekcok Calon Dokter dan Pengemudi Mobil di Area Parkir RSUD Pirngadi

KOMPAS.com - Seorang perempuan berjas putih yang terlibat cekcok dengan seorang wanita dan pria di dalam mobil ternyata mahasiswa koas di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan, Sumatera Utara.

Keributan diantara mereka dipicu karena persoalan parkir di area RSUD Pirngadi.

Akibat aksinya yang viral di media sosial itu, calon dokter berinisial FP tersebut bakal dijatuhi sanksi etik oleh pihak rumah sakit.

Tak hanya itu, peristiwa tersebut juga berujung pelaporan FP ke kepolisian atas kasus dugaan penganiayaan.

Dijatuhi sanksi etik

Humas RSUD Pirngadi, Edison Perangin-angin mengatakan, pihaknya akan menjatuhkan sanksi etik kepada yang bersangkutan.

Namun, bentuk sanksinya masih akan dirapatkan dengan petinggi rumah sakit ataupun institusi tempatnya belajar.

Diketahui mahasiswa tersebut sudah enam bulan menjalani praktik koas di RSUD Pirngadi.

"Sanksi ini paling kami bahas kemungkinan etikalah karena apa dia pakai seragam kenapa membuat perilaku seperti itu? Kenapa nggak menahan diri, tapi itu pun nanti agar dipikirkan SDM kita (sanksinya). Persoalan ini sudah Wadir RS Pirngadi yang menaganinya. Begitu pun kita tunggu hasil dari sana," ujar dia, Selasa.

Edison menyebut, persoalan tersebut dipicu karena masalah parkir.

"Begini, itu kan kejadian di areal Pirngadi. Tadi sudah kita langsung panggil koas-nya, mendengar keterangan kenapa kejadiannya begitu. Pertama menurut pengakuannya, dia klakson bolak balik enggak sabar, sempat dia keluar," ungkap dia.

Kemudian terjadi perdebatan hingga akhirnya viral di media sosial.

"Kata koas itu sebenarnya ibu itu juga kasar, bicara cuma enggak ada yang merekam. 'Waktu itu aku (bicara) kasar direkamnya'," ujar Edison menirukan ucapan mahasiswa koas tersebut.

Pihaknya menyayangkan kejadian tersebut. Sebab sebagai calon dokter, koas tersebut seharusnya bisa lebih sabar lagi.

"Tapi itulah tadi bahasanya, harus sabar. Parkir itu kepentingan umum. Maksudnya terlepas dari koas harus parkir itu bersabar karena itu bukan milik pribadi itu kepentingan umum," kata dia.

Edison pun memastikan, peristiwa ini tidak berkaitan dengan fungsi pelayanan di RSUD Pirngadi, seperti yang banyak beredar di media sosial.

Dilaporkan ke polisi

Selanjutnya, persoalan tersebut pun berujung dilaporkannya mahasiswa koas tersebut ke Polsek Medan Timur, Polrestabes Medan atas kasus dugaan penganiyaan.

Pelapor kasus tersebut diketahui bernama nama Maya Sylvia.

Menurut laporan, FP diduga menganiaya Sylvia saat mereka terlibat cek-cok di areal parkir RSUD Pirngadi.

Nomor laporannya LP/B/213/IV/2023/SPKT/Polsek Medan Timur pada Senin (10/4/2023).

Kapolsek Medan Timur Kompol Rona Tambunan membenarkan laporan tersebut.

Namun dia belum merinci bentuk penganiayaan yang dialami Maya Sylvia.

Kasus tersebut masih diselidiki pihak kepolisian.

"Benar (laporannya), kasusnya sedang dalam penanganan kita," ujar dia, Selasa.

Video viral

Sebelumnya, video yang memperlihatkan seorang wanita mengenakan jas putih ribut dengan seorang wanita dan pria di dalam mobil viral di media sosial.

Di dalam video yang beredar, awalnya tampak wanita berjas putih dan perempuan di dalam mobil, beradu mulut.

Wanita di dalam mobil menyebut perempuan berjas putih itu merupakan seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan, Sumatera Utara.

"Ini wei, dokter galak banget. Ada gilaknya nantang-nantang pula mau mukul mobil-mobil orang," ujar wanita dalam video.

Terlihat wanita berjas putih itu tampak hendak melabrak wanita di dalam mobil, tapi dilerai.

"Saya punya karakter, tapi saya jangan diganggu. Bilang sama bos kamu," ujar wanita berjas putih kepada laki-laki yang mencoba melerainya.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Medan, Rahmat Utomo | Editor David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://medan.kompas.com/read/2023/04/11/235110678/cekcok-calon-dokter-dan-pengemudi-mobil-di-area-parkir-rsud-pirngadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke