Salin Artikel

Bentakan Kapolda Sumut ke Bos Judi dan Narkoba Sky Garden: Jangan Kau Bikin Negara Dalam Negara

Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak yang hadir dalam konferensi pers meninggikan nada suaranya saat memanggil seorang tersangka bernama Benny Tiohari. 

Benny disebut-sebut sebagai bos dalam peredaran narkoba dan perjudian di Sky Garden, Tanjung Pamah, Desa Namorube, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang.

Dia tampak sudah mengenakan baju tahanan dan tangan terborgol bersama sejumlah tersangka lainnya.

"Mana Sky Garden? Kau namanya Benny? Bos. Anda main-main di sana. Enggak dengar kata Kapolda. Jangan rusak bangsa ini bos. Ini kampung saya, kampung kita bersama," kata Panca sembari agak membentak, Jumat (14/4/2023).

"Jangan kau main narkoba di sana. Saya minta Tarigan. Samsul mana? Saya enggak main-main. Jangan buka usaha begitu, enggak boleh. Jangan buka lapak tempat nyabu segala macam," sambung Panca.

Selain para tersangka, dalam konferensi pers tersebut polisi memperlihatkan sejumlah barang bukti seperti alat perjudian dan beberapa unit sepeda motor. 

Dalam konferensi pers ini hadir pula Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Edy bahkan sempat memberikan beberapa pertanyaan ke para tersangka kasus narkoba dan perjudian tersebut.

Saat Benny menjawab pertanyaan Edy dan mengaku hanya ikut-ikutan dalam bisnis gelapnya, Panca kembali naik pitam. 

"Kau itu mainnya, buka usaha kok ngomong (ikut-ikut). Jangan ikut-ikutan lagi. Iya pak, salah salah. Kalo anda lawan petugas itu namanya menantang negara. Jangan kau bikin negara dalam negara," sebut Panca.


Dalam kesempatan tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono mengatakan, para tersangka dan barang bukti yang dihadirkan di Mapolda Sumut itu sebagian merupakan hasil operasi pekat selama dua pekan.

Ada 90 orang yang diamankan dalam 123 kasus perjudian. Polda Sumut mengamankan 28 orang dalam 9 kasus.

Sedangkan Polrestabes Medan telah mengungkap 20 kasus dengan tersangka 27 orang, 1 unit mobil dan uang Rp 35 juta.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Sumatera Utara (BNN Sumut), Brigjend Pol Toga Habinsaran Panjaitan mengatakan, ada tiga orang yang diamankan terkait dengan peredaran narkoba di Sky Garden.

"Kita sudah amankan tiga orang pengecer dan koordinator. Kembangkan ke atas siapa bandarnya yang suruh lakukan," katanya.

Toga menjelaskan, sudah memetakan Sky Garden yang jadi tempat ribuan orang menggunakan narkoba secara bebas setiap harinya.

"Ini menjadi keseriusan kita di BNN dan Kapolda dan tidak tertutup kemungkinan ada tempat lain di daerah sekitar Medan yang memakai narkoba terang-terangan di daerah Denai, Jermal, ada yang sebagai bandar. Ribuan orang tiap hari gunakan narkoba jenis sabu secara terang-terangan," katanya.

Dikonfirmasi via WhatsApp, Kabid Pemberantasan BNN Sumut Kombes Pol Sempana Sitepu mengatakan, sudah menangkap buronan kasus narkoba bernama Tera Papa Ginting (34) pada Kamis (13/4/2023) saat menuju Kota Binjai.

"Iya sudah ditangkap kemarin sore. Dia kan DPO kami kasus narkoba pada Januari yang kami tangkap," katanya.

https://medan.kompas.com/read/2023/04/14/172703878/bentakan-kapolda-sumut-ke-bos-judi-dan-narkoba-sky-garden-jangan-kau-bikin

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com