Salin Artikel

Gaya Hidup Reihana Kadinkes Lampung Jadi Sorotan, Gubernur Lampung: Jangan Sorot Berlebihan

KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Lampung, Reihana, tengah disorot publik akibat gaya hidupnya yang dianggap mewah.

Fotonya yang tengah menenteng tas merah yang diduga bermerek Hermes beredar dan viral di media sosial.

Selain itu, dia pun telah menjabat sebagai Kadinkes Provinsi Lampung selama 14 tahun di era tiga Gubernur Lampung, yakni Sjachroedin ZP, M Ridho Ficardo, hingga Arinal Djunaidi.

Sosok Reihana Kadinkes Lampung

Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (18/4/2023), Reihana tinggal di wilayah Teluk Betung, Kota Bandar Lampung, Lampung.

Pemilik pangkat Pembina Utama Madya/IV d itu pernah terseret kasus tindak pidana korupsi pengadaan Peralatan Kesehatan (Alkes) puskesmas perawatan program pembinaan di Dinas Provinsi Lampung senilai Rp13,5 miliar pada Februari 2016.

Akan tetapi, wanita kelahiran Aceh, 25 Agustus 1963 itu hanya ditetapkan sebagai saksi, sedangkan tiga orang lainnya dinyatakan sebagai tersangka.

Adapun ketiga tersangka dalam kasus itu yaitu Sudiyono selaku PNS Dinas Kesehatan Lampung, Alvi Hadi Sugondo selaku Direktur PT Karya Pratama, dan Buyung Abdul Aziz selaku marketing PT Karya Pratama.

Harta kekayaan Reihana

Berdasarkan data di laman LHKPN, elhkpn.kpk.go.id, Reihana terakhir kali melaporkan hartanya pada 31 Desember 2022.

Berdasarkan laporan tersebut, total harta Kadinkes Lampung itu senilai Rp 2.715.000.000, yang terdiri dari 4 bidang tanah bernilai Rp 1.958.250.000.

Kemudian, alat transportasi dan mesin Rp 450.000.000 serta kas Rp 300.000.000, sedangkan dia tercatat tak memiliki utang kepada siapa pun.

Berikut ini data rincian harta kekayaan Kadinkes Provinsi Lampung, Reihana, yang dilaporkan ke LHKPN pada 31 Desember 2022:

I. DATA HARTA

A. Tanah dan bangunan: Rp 1.958.250.000

1. Tanah dan bangunan seluas 498 m2/400 m2 di Kota Bandar Lampung, hasil sendiri, Rp 498.000.000;

2. Tanah seluas 4881 m2 di Kabupaten atau Kota Pesawaran, hasil sendiri, Rp 1.220.250.000;

3. Tanah seluas 400 m2 di Kabupaten atau Kota Lampung Selatan, hasil sendiri, Rp 120.000.000;

4. Tanah seluas 419 m2 di Kabupaten atau Kota Lampung Selatan, hasil sendiri, Rp 120.000.000;

B. Alat transportasi dan mesin: Rp 450.000.000

1. Mobil, Nissan Elgrand Minibus tahun 2007, hadiah, Rp 200.000.000;

2. Mobil, Toyota Minibus tahun 2010, hasil sendiri, Rp 150.000.000;

3. Mobil, Mercedes Benz V230/MINIBUS tahun 2002, hasil sendiri, Rp 100.000.000;

C. Harta bergerak lainnya: Rp 6.750.000

D. Surat berharga: Rp 0

E. Kas dan setara kas: Rp 300.000.000

F. Harta lainnya: Rp 0

Sub Total: Rp 2.715.000.000

II. Utang: Rp 0

III. Total harta kekayaan (I-II): Rp 2.715.000.000

Tanggapan Gubernur Lampung

Menanggapi gaduh di media sosial soal gaya hidup mewah Kadinkes Lampung itu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, terkesan memaklumi.

"Tolong media, kalau dia (Reihana) pesta jangan lah (menyorot berlebihan). Kalau dia (Reihana) punya uang kan ditabung, bisalah tabungannya dibelanjakan," kata Arinal, dikutip dari Tribunbandarlampung.com, Selasa (18/4/2023).

"Kalau jam kerja baru tidak boleh (bermewah-mewah), kalau kerja semuanya harus ketat (ikut aturan)," lanjutnya.

Arinal mengaku, gaya hidup mewah seperti yang ditampilkan Reihana yang kini disorot warganet, tidak ada di area kerja, baik oleh Reihana maupun ASN lainnya.

"Sudah pasti kalau jam kerja tidak boleh (tampil mewah), belum tentu publikasi itu jam kerja kan," ucap Arinal.

"Jadi tolong dimaafkan, saya sudah minta Reihana dan kadis lainnya disesuaikan saja (gaya hidupnya)," pungkasnya.

https://medan.kompas.com/read/2023/04/18/163546478/gaya-hidup-reihana-kadinkes-lampung-jadi-sorotan-gubernur-lampung-jangan-sorot

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com