Salin Artikel

Sambil Menangis, Keluarga Asiah yang Tewas di Lorong Lift Kualanamu Minta Hotman Paris Jadi Pengacaranya

MEDAN, KOMPAS.com - Keluarga Asiah Shinta Dewi Hasibuan (43) memohon agar pengacara kondang Hotman Paris menjadi kuasa hukumnya. Mereka hendak melaporkan pengelola Bandara Kualanamu terkait tewasnya Asiah di lorong lift bandara.

Menurut kakak korban, Raja Hasibuan (58), adiknya tewas karena kelalaian pengelolaan keamanan bandara.

"Kepada Bapak Hotman Paris, tolong bapak, saya abang kandung korban mewakili keluarga, minta tolong bapak tegakkan hukum yang sebenar-sebenarnya, karena saya tahu bapak selalu membela yang benar, tolonglah," ujar Raja sambil menangis, kepada wartawan di rumahnya, Minggu (30/4/2023).

Kata Raja, keluarga merasa terpukul dengan kematian Asiah. Pasalnya di berbagai media sosial, Asiah disebutkan terjatuh dari lift karena kelalaiannya.

Karena itu, mereka memohon agar Hotman menjadi pendamping hukum mereka, agar kasus bisa diungkap terang benderang.

"Jangan ada fitnah untuk adik saya, adik saya sudah meninggal dibilang lagi yang gimana-gimana, kami sudah berduka ditambah lagi fitnah-fitnah yang menyakitkan tolonglah bapak Hotman Paris, berkenan menjadi pengacara kami, tolong bapak kawal," katanya sambil menyeka air mata.

Raja mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan membuat laporan ke polisi secara resmi.

"Tentu akan kita laporkan ke polisi, (tapi) karena ini kan kami masih berduka, kami juga masih ada pengajian. Saya rasa kita masih belum fokus kali, jadi setelah acara ini selesai, kami pasti laporkan," ujar Raja.

Raja mengatakan, hingga kini keluarga masih belum menerima penyebab kematian korban. Mereka menduga lift yang digunakan Asiah, eror sebelum dia terjatuh.

"Kami tidak akan terima apapun ceritanya, kita mungkin bisa lihat dari tayangan (CCTV), itu safety kurang," ujarnya.

Dari CCTV yang dilihat Raja, pintu lift yang dinaiki Asiah terbuka dan menyisakan celah saat melangkah, hingga Asiah terjatuh dan masuk ke lorong kecil di depan pintu lift.

"Kita semua tahu, kalau lift naik pintu terbuka lantainya itu sejajar, kan begitu. Ini kan begitu dibuka (ada celah) adik saya jatuh, darimana bisa begitu," ujarnya.

Raja mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, Asiah berangkat mengantar keponakannya ke Bandara Kualanamu, Senin (24/4/2023) malam.

"Jadi dia mengantar keponakan kami yang akan pergi ke Malaysia, jadi dia bersama kakaknya, mamaknya keponakan ini, ke bandara. Sampai di bandara sekitar jam 19.30 WIB," ujar Raja.

Di bandara, Asiah menemani keponakannya hingga bording past di lantai 2. Lalu dia kembali ke parkiran mobil.

"Begitu adik saya di parkiran, keponakan saya menelpon katanya ada yang disampaikan.'o iya bentar bu'ci (tante) ke sana, jadi dia pergi sendiri," ujar Raja menirukan ucapan Asiah.

Asiah pun naik lift sendirian. Di dalam lift Asiah menelpon keponakannya, bahwa dia terjebak di sana.

"Terus nggak ada kontak lagi, jadi yang anehnya itu kan keponakannya menelpon mamanya (kakak korban) dan mengatakan itu bu'ci, kok ngak sampai sampai, tadi dia bilang terjebak di lift, coba tanyakan ke bagian informasi," kata Raja.

Pihak keluarga kemudian meminta bantuan keamanan bandara, untuk mencari Asiah di sekitar lift.

"Mereka ikut membantu mencari tapi kasat mata, hanya sekadar begitu dibuka lift kosong, uda nggak ada lagi. Itu kami sempat minta CCTV (tapi), banyak prosedur atau gimana, itu kan titiknya sudah tahu di lift, jadi ngapain kita kemana-mana, harusnya kan CCTV dibuka saja," ujar Raja.

Kata Raja pihak bandara tidak menunjukan rekaman CCTV di lift, justru rekaman CCTV di areal lain, yang diberi tahu ke keluarga.

"Perwakilan keluarga dikasih lihat CCTV tapi tidak di titik lift, yang di arah luar aja saat (Asiah) masuk aja, di lift nggak ada. Kita minta di lift karena persoalan sudah jelas titiknya udah dapat dikatakan bahwasannya terjebak di karena di situ lost kontaknya, berarti di situ posisinya," kata Raja.

Dia juga menyayangkan pernyataan Bandara Kualanamu yang menyebut pihaknya tidak menunjukkan lokasi korban hilang saat mengecek CCTV bandara.

"Kita sudah laporkan kalau adek saya lost kontak di lift, jadi mereka mau gimana lagi. tolong bilang pihak bandara jangan untuk kepentingan mereka keluarga di korbankan difitnah, itu nggak baik," tandasnya.

https://medan.kompas.com/read/2023/04/30/194115278/sambil-menangis-keluarga-asiah-yang-tewas-di-lorong-lift-kualanamu-minta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke