Salin Artikel

Keluarga Asiah Sebut Pihak Bandara Kualanamu Cuma Membantu Sekadarnya, CCTV Lift Baru Diperlihatkan 3 Hari Kemudian

Kakak kandung korban, Raja Hasibuan (58), mengatakan, keluarga telah melapor ke pihak bandara bahwa Asiah hilang setelah terakhir kali diketahui berada di lift.

Mayat adiknya akhirnya ditemukan beberapa hari kemudian dalam kondisi telah membusuk.

"Mereka (pihak Bandara Kualanamu) ikut membantu mencari tapi kasat mata, hanya sekadar begitu dibuka lift kosong, udah enggak ada lagi. Itu kami sempat minta CCTV (tapi), banyak prosedur atau gimana, itu kan titiknya sudah tahu di lift, jadi ngapain kita ke mana-mana, harusnya kan CCTV dibuka saja," ujar Raja kepada wartawan di kediamannya, Minggu (30/4/2023).

Dia pun menyayangkan pihak bandara baru menayangkan CCTV lift tiga hari kemudian, yakni setelah mayat Asiah ditemukan pada Kamis (27/4/2023) malam

"Kan lucu setelah tiga hari baru (CCTV lift) ditayangkan, kenapa dari awal enggak diadakan, itu kan nyawa manusia," ungkapnya.

Raja menceritakan, kedatangan Asiah di Bandara Kualanamu adalah untuk mengantar keponakan pada Senin (24/4/2023) malam.

"Jadi dia mengantar keponakan kami yang akan pergi ke Malaysia, jadi dia bersama kakaknya yang merupakan mamaknya keponakan ini ke bandara. Sampai di bandara, sekitar jam 19.30 WIB," ujarnya.

Setelah menemani keponakan sampai boarding pass di lantai dua, Asiah sempat kembali ke parkiran mobil.

Dia lalu mendapat telepon dari keponakannya dan kembali lagi ke lantai dua.

"Begitu adik saya di parkiran, keponakan saya menelpon katanya ada yang disampaikan. 'o iya bentar bu'ci (tante) ke sana' jadi dia pergi sendiri," ujar Raja menirukan ucapan Asiah.

Setelah itu, berdasarkan pengakuan keponakannya, Asiah sempat menelepon dan mengatakan terjebak di dalam lift.

"Terus enggak ada kontak lagi, jadi yang anehnya itu kan keponakannya menelepon mamanya (kakak korban) dan mengatakan itu bu'ci, kok enggak sampai-sampai, tadi dia bilang terjebak di lift, coba tanyakan ke bagian informasi," kata Raja.

Ditunjukkan CCTV titik lain

Hal lain membuat keluarga merasa aneh. Apalagi, saat itu pihak bandara hanya menunjukkan rekaman CCTV area lain, bukan di dalam lift.

"Perwakilan keluarga dikasih lihat CCTV, tapi tidak di titik lift, yang di arah luar aja saat (Asiah) masuk aja, di lift enggak ada. Kita minta di lift karena persoalan sudah jelas titiknya udah dapat dikatakan bahwasanya terjebak, karena di situ lost kontaknya, berarti di situ posisinya," kata Raja.

Dia menegaskan telah menyampaikan kepada petugas bahwa titik terakhir keberadaan korban yang diketahui adalah di lift sehingga seharusnya CCTV di dalam lift juga ditunjukkan.

"Kita sudah laporkan, kalau adik saya lost contact di lift, jadi mereka mau gimana lagi. Tolong bilang ke pihak bandara jangan untuk kepentingan mereka, keluarga dikorbankan difitnah, itu enggak baik," tandasnya.

Raja juga membantah bahwa Asiah membuka paksa lift. Hal ini berdasarkan rekaman CCTV yang dia lihat.

"Kita lihat tayangan seksama dari mana orang buka paksa lift tangannya yang kanan megang handphone dan tangan kiri yang bukan tangan utamanya, bisa buka paksa kan enggak masuk logika," ujarnya.

Menurut dia, Asiah tidak mengetahui lift yang diguanakan memiliki pintu akses keluar masuk yang berbeda.

"Kenapa tidak ada pemberitahuan di luar atau dalam atau paling tidak kan sekelas lapangan terbang internasional safety-nya harus perfect ini kenapa enggak ada operator di dalam kemudian upaya pencarian enggak maksimal, maaflah memang tidak maksimal," katanya.

Lapor polisi

Buntutnya, keluarga akan melaporkan kasus ini ke kepolisian.

"Tentu akan kita laporkan ke polisi, (tapi) karena ini kan kami masih berduka, nanti malam kami juga masih ada pengajian, saya rasa kita masih belum fokus kali. Jadi setelah acara ini selesai, kami pasti laporkan," ujar Raja kepada wartawan di rumahnya, Minggu (30/4/2023).

Raja mengaku belum menerima informasi resmi terkait penyebab kematian korban. Dia menduga lift telah mengalami gangguan sebelum Asiah terjatuh.

"Kami tidak akan terima apa pun ceritanya, kita mungkin bisa lihat dari tayangan (CCTV), itu safety kurang," ujarnya.

Menurut dia, pintu lift yang dinaiki Asiah terbuka dan menyisakan celah saat melangkah sehingga membuat Asiah terjatuh dan masuk ke lorong kecil di depan pintu lift.

"Kita semua tahu, kalau lift naik, pintu terbuka lantainya itu sejajar, kan begitu. Ini kan begitu dibuka (ada celah) adek saya jatuh, dari mana bisa begitu," ujarnya.

"Jadi saya rasa bukan human error, potong leher saya kalau itu human error, supaya tidak ada terjadi korban lain pihak bandara harus membuat safety lebih jelas lagi," tambahnya.

Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi Dedi Al Subur telah memberikan keterangan bahwa saat korban jatuh lift beroperasi dengan baik.

"Konstruksi lift sejak awal pembangunan bandara sudah disesuaikan dengan desain konstruksi bangunan terminal Bandara Internasional Kualanamu dan pada saat pencarian (korban) dan pemeriksaan bersama keluarga korban, kondisi lift beroperasi dengan baik dan tidak ada kendala atau masalah," ujar Dedi kepada Kompas.com melalui telepon seluler, Sabtu (30/4/2023) malam.

Dedi menyebutkan, Asiah terjatuh karena tidak mengetahui mekanisme lift dua pintu di bandara yang memiliki akses masuk dan keluar berbeda.

"Hasil rekaman CCTV korban membelakangi pintu akses keluar yang sudah terbuka, kemudian pintu lift tertutup kembali, di mana hal itu tidak diketahui oleh korban, karena posisi korban membelakangi pintu akses keluar lift," ujar Dedi.

Asiah kemudian berusaha keluar dari pintu yang ada di hadapannya dengan menekan tombol pintu dan membuka paksa kedua sisi pintu lift.

"Ketika pintu lift terbuka, korban melangkah dan langsung terjatuh dan masuk dalam lorong (di depan pintu) lift, sampai di bawah dasar lantai lift, sehingga petugas atau pengguna jasa bandara lainnya ketika menggunakan lift yang dimaksud tidak melihat adanya korban," ujar Dedi.

Dia pun menegaskan, pascakejadian itu, pihak bandara juga turut membantu mencari korban dan mengecek CCTV bandara.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Medan, Rahmat Utomo | Editor : Reni Susanti)

https://medan.kompas.com/read/2023/05/01/143150878/keluarga-asiah-sebut-pihak-bandara-kualanamu-cuma-membantu-sekadarnya-cctv

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke