Salin Artikel

"Bandara Kualanamu Ini Berkelas Internasional, Pengelolaannya Kok Abal-abal, Mengorbankan Orang"

Sidak dilakukan buntut tewasnya seorang perempuan bernama Aisiah Sinta Dewi (43) karena terjatuh dari lift bandara. Mayat korban ditemukan dalam kondisi membusuk pada Kamis (27/4/2023).

Periksa bagian-bagian lift

Abyadi memeriksa pintu lift di lantai 1 dan 2 bandara. Di sana dia mengecek lorong pintu lift yang menyebabkan Aisiah tewas terjatuh. Abyadi juga mengecek CCTV bandara.

Dari hasil pengamatannya, Abyadi mengungkapkan, ada dugaan kesalahan dalam pemeliharaan lift.

Menurutnya, pintu lift terbuka bukan di tempat semestinya, sehingga korban jatuh ke lorong di depan lift.

"Kenapa lantai yang tidak boleh dibuka terbuka di lantai yang tidak seharusnya dibuka. Ini ada kesalahan fungsi kontrol buka tutup pintu, itu case-nya," kata Abyadi.

Pintu sering rusak hingga tak ada petugas

Dia juga menemukan bahwa lift bandara juga sering rusak, namun kurang mendapat perhatian.

"Saya dapat informasi bahwa lift ini sering rusak, sering macet, jadi mestinya ada perhitungan sampai kapan diperbaiki, sampai kapan bagus," ungkapnya.

Dia juga menyoroti peran petugas CCTV yang tidak maksimal dalam mencari titik korban hilang di lift.

"Seharusnya ini tidak boleh terjadi, sebagai bandara penyelenggara pelayanan publik, mereka harus bertanggung jawab, wajib memberi sarana prasarana yang seharunya memberi rasa aman dan keselamatan semua penggunanya," ujarnya.

Potensi pelanggaran hukum

Abyadi melihat ada potensi pelanggaran hukum dalam kasus ini. Pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menangani kasus tersebut.

"Ada banyak faktor (dugaan kelalaian) mulai dari tadi soal maintenance makanya kita ragu Kualanamu ini menjadi perusahaan berkelas internasional, pengelolaan ini kok jadi produk kayak abal-abalan," katanya.

"Makannya saya bilang ini perusahaan besar pengelolaan bekerja sama dengan India yang pernah mengurus bandara di Prancis, ini produknya kok begini, mengorbankan banyak orang," lanjut dia.

Terpisah Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur mengatakan masih mendalami dugaan kelalaian yang dimaksud Ombudsman.

"Kami secara internal saat ini juga sedang lakukan investigasi terhadap prosedur dan mekanisme yang dilakukan. Disamping itu, kami juga mendukung upaya dari pihak kepolisian baik dalam memberikan keterangan, dokumen dan data-data yang diperlukan, sehingga membuat terang kejadian ini,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan korban bernama Aisiah mengantarkan, keponakannya ke Bandara Kualanamu, Senin (24/4/2023) malam.

Berdasarkan rekaman CCTV korban naik lift sendirian ke lantai 2. Dia kemudian mengira lift yang digunakan rusak dan sempat menelpon keponakannya.

Di saat itulah, dia berusaha membuka pintu lift menggunakan tangan kirinya. Saat intu terbuka dia tidak melihat arah depan, hingga akhirnya terjatuh ke lorong kecil di depan lift.

Jasad korban ditemukan Kamis (27/4/2023) sore, diawali terciumnya, aroma busuk di dalam lift. Terkait insiden ini keluarga korban menilai kematian Aisiah karena sistem keamanan Bandara Kualanamu tidak profesional. Mereka akan melaporkan peristiwa ini ke polisi.

https://medan.kompas.com/read/2023/05/01/173212778/bandara-kualanamu-ini-berkelas-internasional-pengelolaannya-kok-abal-abal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke