Salin Artikel

Kasus Asiah Jatuh dari Lift Kualanamu, Ombudsman Sebut Pengawas CCTV Bandara Tak Kompeten

Abyadi mempertanyakan peristiwa kematian Asiah (43) yang tewas terjatuh dari lift Bandara Kualanamu pada, Senin (24/4/2023).

Abyadi kemudian menyoroti kompetensi pengawas kamera CCT Bandara Kualanamu.

Seperti diketahui, PT Angkasa Pura Aviasi merupakan pengelola Bandara Kualanamu.

Di Kantor Ombudsman, Heryanto datang bersama dengan Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura Aviasi, Dedi Al Subur dan seorang stafnya sekitar pukul 14.30 Wib. Mereka diminta keterangan hingga pukul 18.00.

Namun, saat hendak diwawancarai, Heryanto irit bicara. Dia enggan meladeni pertanyaan wartawan soal perkembangan kasus kematian Asiah.

"Nanti akan kami sampaikan perkembangannya," ujar Heryanto bergegas menaiki mobil.

Sementara, Abyadi mengatakan, setelah kematian Asiah, pengelola Kualanamu masih melakukan evaluasi kejadian tersebut secara menyeluruh.

"Misalnya konstruksi lift pelayanan kemudian SOP (standar operasional prosedur) pelayanannya juga, sampai kepada SDM. Itu jadi mereka katanya sekarang dalam rangka perbaikan," ujar Abyadi.

Kata Abyadi, pihak Kualanamu juga masih mengkaji alasan korban ditemukan setelah tiga hari terjatuh.

Soroti petugas pengawas CCTV Kualanamu

Dalam kasus ini, Abyadi juga menyoroti kompetensi pengawas CCTV di bandara.

Dia menilai petugas bandara tidak sigap dalam menerima laporan dari keluarga korban.

"Misalnya ada anggota keluarga hilang, pertanyaan berikutnya di mana? Telepon terakhir di sini (di lift), tinggal buka CCTV jam berapa, tinggal lihat jam berapa. Maksud saya petugas itu kurang memiliki kompetensi sehingga sulit mencari korban, jadi sampai tiga hari," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Asiah mengantarkan keponakannya ke Bandara Kualanamu, Senin (24/4/2023) malam.

Berdasarkan rekaman CCTV, korban naik lift sendirian ke lantai 2. Saat sampai di lift tujuan, Asiah mengira lift yang digunakan rusak karena tidak terbuka. 

Padahal, akses keluar berada di pintu lift belakangnya.

Asiah kemudian menelepon keponakannya. Di saat itulah, dia berusaha membuka pintu lift menggunakan tangan kiri.

Saat pintu terbuka, Asiah melangkah dan terjatuh dari lift.

Jasad Asiah ditemukan Kamis (27/4/2023) sore, diawali terciumnya aroma busuk di dalam lift.

Terkait insiden ini, keluarga korban menilai kematian Asiah karena kelalaian keamanan Bandara Kualanamu.

Mereka lalu melaporkan enam perusahaan, termasuk PT Angkasa Pura Aviasi ke Bareskrim Polri, Selasa (2/5/2023).

https://medan.kompas.com/read/2023/05/04/081137578/kasus-asiah-jatuh-dari-lift-kualanamu-ombudsman-sebut-pengawas-cctv-bandara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke