Salin Artikel

AKBP Achiruddin Peluk Erat Anaknya, Aditya Hasibuan, Saat Rekonstruksi Penganiayaan Ken Admiral

Achiruddin dan Aditya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan Ken.

Dari pantauan, awalnya, Aditya yang duduk menggunakan kursi plastik di depan gedung Renakta Polda Sumut, mendatangi ayahnya yang berdiri dikawal personel Provost.

Keduanya langsung berpelukan. Achiruddin kemudian menepuk pundak Aditya beberapa kali.

Setelah berpelukan, Aditya langsung kembali ke posisi semula.

Rekonstruksi: Aditya pukul Ken

Polisi menghadirkan Savira Husna, teman dekat Ken Admiral dalam rekonstruksi kasus penganiyaan Ken.

Savira tampak mengenakan jaket berwarna hitam dan celana berwarna hitam.

Wanita yang diduga pemicu cekcok antara Aditya dan Ken ini hadir bersama keluarga Ken dan teman-temannya.

Saat rekonstruksi, Savira duduk di samping sebelah kiri mobil Mini Cooper berpelat D 33 GUN sambil memangku keponakannya.

Sementara Ken (peran pengganti) mengemudikan mobil.

Saat pertama kali terjadi penganiayaan, Savira melihat langsung bagaimana Aditya dan kawannya mencegat mereka.

Katanya, Aditya mengetuk pintu mobil dan sempat mengajak Ken berkelahi. Kemudian, pukulan pertama Aditya mendarat ke kepala Ken.

"Aditya mengetuk kaca Ken, lalu ada percakapan kecil. Langsung dipukul kepala Ken," kata Savira, saat rekonstruksi.

Setelah pemukulan pertama, anak AKBP Achiruddin kembali melayangkan pukulan sebanyak dua kali ke Ken.

Ken kemudian langsung tancap gas mengantar Savira pulang ke rumah.

Namun saat di tengah jalan, Aditya rupanya mengejar sampai akhirnya kaca spion sebelah kiri mobil Mini Cooper ditendang oleh Aditya yang dibonceng menggunakan sepeda motor.

"Kedua, dua kali dipukul. Saya kaget, Adit pakai hoodie warna hitam." ucapnya.

Hingga siang ini rekonstruksi masih berlangsung.

Sebelumnya, Polda Sumut menangkap dan menetapkan Aditya Hasibuan, anak AKBP Achiruddin Hasibuan, sebagai tersangka karena menganiaya mahasiswa bernama Ken Admiral pada 22 Desember 2022.

Ken dipukuli dengan brutal oleh Aditya Hasibuan disaksikan Achiruddin.

Achiruddin kemudian dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut dan ditetapkan sebagai tersangka karena keterlibatannya di kasus penganiayaan Ken.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Kesaksian Savira Husna, Ken Admiral Saat Dicegat, Lalu Dipukul Anak AKBP Achiruddin Hasibuan

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Momen Haru AKBP Achiruddin Hasibuan Peluk Anaknya, Beri Semangat Aditya Hasibuan saat Rekonstruksi

https://medan.kompas.com/read/2023/05/08/150851878/akbp-achiruddin-peluk-erat-anaknya-aditya-hasibuan-saat-rekonstruksi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com