Salin Artikel

Penampakan Lampu Pocong di Medan, Proyek Gagal Beranggaran Rp 25,7 Miliar

MEDAN, KOMPAS.com - Proyek pemasangan 1.700 lampu mirip pocong di 8 ruas jalan Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi sorotan.

Bahkan, Selasa (9/5/2023), Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan, proyek senilai Rp 25,7 miliar itu gagal. 

Menurut Bobby, ada beberapa indikator kegagalan. Mulai dari spek bahan hingga sistem pengerjaan yang tidak sesuai prosedur.

Bobby lalu kontraktor mengembalikan uang Rp 21 miliar yang sudah digunakannya ke Pemkot Medan.

Selain itu, menantu Presiden Jokowi juga meminta kontraktor pengerjaan membongkar lampu yang telah terpasang.

Lalu bagaimana dengan kondisi lampu pocong di ruas jalan? Kompas.com memantau di Jalan Brigjen Katamso, Rabu (10/5/2023).

Di sana tampak ratusan lampu pocong berukuran sekitar 3 meter, berdiri di sisi jalan.

Bagian lampu mirip layang-layang, sementara tiang penyangganya terbuat dari semen yang sekilas mirip pocong. Lampu tersebut berjejer di kedua sisi jalan, yang menghadap ke trotoar bagi pejalan kaki.

Namun di tempat itu ternyata juga banyak lampu jalan lain yang mengitari lampu pocong tersebut.

Kemudian penataan lampu juga tampak tidak rapi, jarak lampu dengan lampu lainnya berbeda-beda. Ada yang berjarak 5 meter, ada pula yang berjarak 10 meter.

Salah seorang warga bernama Sandi menilai, pengerjaan proyek ini tidak efektif. Sebab, daerah di Jalan Brigjen Katamso, merupakan wilayah yang terang.

"Lalu sebagian lampu (pocong) juga kadang hidup dan sebagian juga mati," ujar Sandi kepada Kompas.com, Rabu (5/10/2023).

Sementara itu, pantauan di Jalan Sudirman, Kota Medan, pengerjaan lampu pocong tampak terbengkalai. Tiang lampu terlihat rusak. Selain itu trotoar untuk menopang tiang lampu, belum selesai dikerjakan.

Salah seorang mahasiswa bernama Widia mengatakan, pembangunan lampu pocong dinilai semrawut.

Material bangunan untuk membuat lampu pocong juga dibiarkan bergeletakan di pinggir jalan, tentu ini menyulitkan pejalan kaki untuk berjalan.

Menurutnya, pemasangan lampu di Jalan Sudirman juga dinilai mubazir, karena penerangan jalan di sana sudah baik.

"Nggak ada manfaatnya aja gitu, lampu sudah banyak sudah cukup terang jalan ini. Proyek menguras anggaran dana saja, masih banyak daerah lain yang jalannya masih gelap," ujarnya.

Kata Widia, dari pengamatannya di malam hari, tidak semua lampu pocong ini berfungsi.

Berikut rincian nama kontraktor proyek lampu "pocong" dan nilai kontraknya dikutip dari LPSE Kota Medan:

1. Penataan Lansekap di Jalan Soeprapto

Nama Perusahaan: CV Asram

Alamat: Jalan Baru, Gang Madrasah No.2, Kota Medan

Nilai Kontrak: Rp. 804.529.648,00

2. Penataan Lansekap di Jalan Ir H Juanda

Nama Perusahaan: CV Asram

Alamat: Jalan Baru, Gang Madrasah No.2, Kota Medan

Nilai Kontrak: Rp 3.205.392.252

3. Penataan Lansekap di Jalan Brigjen Katamso

Nama Perusahaan: CV Sentra Niaga Mandiri

Alamat: Jalan Bunga Ncole XXII No 100, Kota Medan

Nilai Kontrak: Rp 3.133.946.168.

4. Penataan Lansekap di Jalan Sudirman

Nama Perusahaan: CV Sinar Sukses Sempurna

Alamat: Jalan Setia Budi, Gang Bunga Ncole Lantai II No 1, Simpang Selayang, Kota Medan.

Nilai Kontrak: Rp 3.764.651.485

5. Penataan Lansekap di Jalan Putri Hijau

Nama Perusahaan: Biro Teknik Bangunan

Alamat: Jalan Garuda No. 48A, Kota Medan

Nilai Kontrak: Rp 3.534.158.035.

6. Penataan Lansekap di Jalan Imam Bonjol

Nama Perusahaan: PT Triva Mangun Mandiri

Alamat: Jalan Harva No. 3 Dusun IIA Slambo, Kabupaten Deli Serdang

Nilai Kontrak: Rp 4.079.223.783

7. Penataan Lansekap di Jalan Gatot Subroto

Nama Perusahaan: CV Eka Difa Putera

Alamat: Jalan Nilam 19 No. 41 Perumahan Simalingkar, Kota Medan

Nilai Kontrak: Rp 3.989.432.559

8. Penataan Lansekap di Jalan Diponogoro

Nama Perusahaan: Biro Teknik Bangunan

Alamat: Jalan Garuda No. 48A, Kota Medan.

Nilai Kontrak: Rp 3.546.608.307.

https://medan.kompas.com/read/2023/05/10/163807778/penampakan-lampu-pocong-di-medan-proyek-gagal-beranggaran-rp-257-miliar

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com